Laporan
Wartawan Tribun Medan, Arifin Al Alamudi
TRIBUNNEWS.COM,
MEDAN - Puluhan
warga korban kekerasan asal Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara masih
melanjutkan aksi mogok makan dan menginap di depan gedung DPRD Sumut, Jl Imam
Bonjol Medan, Kamis (7/6/2012). Mereka menginap menggunakan tenda dan terpal.
Aksi
ini merupakan bentuk protes atas penyerobotan lahan warga oleh dua perusahaan
perkebunan di Padang Lawas.
Pantauan
Tribun Medan (Tribun
Network), massa aksi hanya duduk di tenda dan menutup mulutnya
menggunakan lakban.
"Penyerobotan
lahan warga oleh dua perusahaan perkebunan terus berlangsung hingga sekarang.
Bahkan gubuk warga di lahan sengketa dibakar oleh pihak perusahaan," kata
Sugianto selaku koordinator. Aksi mogok makan sudah berlangsung sejak kemarin,
Rabu (6/6/2012).
Sugianto
bersikeras aksi mogok makan dan menginap akan terus berlangsung hingga DPRD dan
Pemerintah Provinsi Sumut mengambil sikap tegas atas penyerobotan tanah warga
di tiga desa yakni Desa Tobing Tinggi, Desa Haundung, Pintu Padang dan Desa
Hadundung, Aek Rampah, Kecamatan Aek Nabara, Barumun.
DPRD
Sumut diminta menghentikan penyerobotan tanah oleh PT Sumatera Riang Lestari
(SRL) dan PT Sumatera Silva Lestari (SSL).
Sugianto
juga mengatakan kedua perusahaan itu dengan sewenang-wenang menyerobot tanah
warga sejak keluar konsesi tahun 2008 lalu. Padahal, warga telah menguasai
lahan sejak tahun 2004 sesuai surat yang dikeluarkan camat dan kepala desa
setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar