#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Jumat, 10 Juni 2016

Aktivis Lingkungan Panik, Hutan Gunung Lolombulan di Motoling Minsel Kian Gundul

TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG - Aktivis lingkungan yang berada didaerah Motoling panik. Pasalnya pembabatan hutan lindung didaerah Gunung Lolombulan terus terjadi. Hal ini membuat kondisi hutan terancam gundul dan berpotensi menimbulkan bencana. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komunitas Pencinta Alam Bebas (KPAB) Motoling, Vidi Wowor kepada Tribun Manado, Rabu (8/6).

"Kami mendesak pemerintah daerah lewat instansi teknis dalam hal ini Dinas Kehutanan (Dishut) Minahasa Selatan (Minsel) lebih memperketat penjagaan di gunung dan kawasan hutan lindung Lolombulan. Jika terus dibiarkan, maka dapat menyebabkan kondisi alam yang semakin rusak," kata ketua komunitas yang dikenal gencar menyuarakan kelestarian hutan ini.
Keprihatinan tidak hanya dari para komunitas namun juga dari warga setempat. "Melihat kondisi hutan yang terus dibabat menimbulkan keprihatinan bagi kami semua terutama warga setempat," ujarnya.

Menurutnya, Dishut jangan hanya terfokus pada pos-pos penjagaan di pinggir jalan, tapi pada pengawasan Polisi Hutan (Polhut) harus rutin melakukan patroli dan menjaga kawasan gunung Lolombulan.

"Dishut kiranya segera turun lapangan dan lakukan patroli. Kerusakan hutan sudah sangat parah gunung Lolombulan terancam gundul kalau pembalakan liar dibiarkan," serunya. Lanjut Vidi jika ada pengawasan kawasan hutan Lolombulan aman dari pembalakan liar.

Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut), Frans Tilaar mengatakan dia dan timnya akan merecek kembali keberadaan kondisi hutan.

"Kami akan mengecek kembali keadaan kondisi hutan lindung yang sebenarnya. Seringkali cerita pembalakan liar sebenarnya merupakan cerita lama dan diangkat kembali seakan-akan merupakan cerita baru. Padahal belum tentu kondisi hutan seperti itu. Nantinya apabila kami dapati kondisi hutan benar sesuai laporan, maka akan kami tindak lanjuti," tutupnya mengakhiri pembicaraan. (Tribun Manado/Fionalois Watania)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar