awam green
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan program Pro Beras yang
diusung PT Sang Hyang Seri, Perum BULOG, dan PT Pupuk Indonesia Persero
dapat meminimalkan anjloknya produksi beras nasional.
Dahlan mengatakan di Jakarta, Kamis, program Pro Beras membuktikan
bahwa dalam 1 hektare sawah, produksi beras hanya turun 3 kilogram (kg),
dibandingkan dengan tahun lalu yang produksinya anjlok hingga 40
persen.
“Kemarin, kami sudah buktikan 1 hektare sawah hanya turun 3 kg
berasnya. Berarti program ini bisa. Ini membuktikan kesulitan bisa kita
atasi,” kata Dahlan pada acara Mandiri CFO Forum.
Dahlan menceritakan pada masa lalu ketika musim kedua panen sawah,
terjadi penurunan produksi beras sekitar 40 persen. Hal ini disebabkan
vitamin-vitamin pada musim panen kedua tersebut sudah habis terserap
pada musim tanam yang pertama.
Ia menganggap keinginan untuk meningkatkan produksi beras di
daerah-daerah dapat dilakukan bila seluruh pemangku kepentingan turut
menyukseskan program Pro Beras.
“Persoalannya, kita mau atau tidak. Banyak yang seharusnya kita
lakukan. Namun, tindakan kita memungkinkan tidak akan menghasilkan
apa-apa,” paparnya.
Dahlan mengilustrasikan keinginan yang terwujud seperti emas. Emas
memiliki kadar dari yang terendah hingga yang tertinggi. Bila setiap
orang memiliki kemauan seperti kadar emas yang tertinggi, setiap program
yang dilakukan akan terwujud.
Ia mengatakan, pada tahun lalu, Indonesia mengimpor beras sebanyak 1,7 juta ton.
Dengan adanya program Pro Beras ini, kata Dahlan, maka Indonesia
tidak perlu mengimpor beras lagi. Walaupun jalan impor ditempuh, dalam
kadar yang kecil.
“Untuk kebutuhan utama, masa sih kita harus impor. Untuk itu, saya ingin BULOG membentuk pasukan semut,” tuturnya.
Ia menyarankan BULOG sebaiknya menyerap beras dari petani
sebanyak-banyaknya. Pada bulan Juni ini, Bulog sudah menyimpan beras
petani sebanyak 2,1 juta ton.
“Saya percaya BULOG dapat melakukannya. BULOG itu memiliki kemampuan seperti emas 24 karat,” ujar Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar