awam green,
Bantuan untuk para korban banjir di beberapa desa di Kabupaten
Morowali, Sulawesi Tengah terus dialirkan. Namun hingga Senin malam,
warga masih diungsikan karena cuaca di lokasi banjir belum baik.
"Saat ini, kami telah mengalirkan bantuan untuk para korban seperti
beras, makanan cepat saji, obat-obatan, kompor serta selimut," kata
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah,
Bartholomeus Tandigala saat dihubungi INILAH.COM, Senin (9/7/12) malam.
Mantan Kadis Nakertrans ini menambahkan, sebagian warga masih diungsikan karena masih khawatir akan datangnya banjir susulan, mengingat saat ini kondisi cuaca masih belum bagus.
Informasi yang dihimpun INILAH.COM menyebutkan ada dua orang warga Desa Mohoni Kecamatan Bungku dikabarkan hilang. Saat kejadian, dua orang itu belum balik dari kebun ke rumahnya.
Sementara itu, jalur yang menghubungkan beberapa kecamatan hingga ke perbatasan Sulawesi Tengah-Sulawesi Tenggara masih terputus hingga menyulitkan proses pemberian bantuan.
Sebelumnya,
sejumlah wilayah di Morowali terendam banjir akibat hujan yang
mengguyur wilayah itu. Tercatat, Kecamatan Bungku Barat sekitar 63 rumah
yaitu Desa Bahoe reko-reko 5 rumah, dimana 2 KKK mengungsi kerumah
keluarga yg tidak terendam. Di desa Wosu rumah masyarakat yang terendam
31, bahkan diungsikan oleh Badan Penanggulan Bencana ke SD Wosu.Mantan Kadis Nakertrans ini menambahkan, sebagian warga masih diungsikan karena masih khawatir akan datangnya banjir susulan, mengingat saat ini kondisi cuaca masih belum bagus.
Informasi yang dihimpun INILAH.COM menyebutkan ada dua orang warga Desa Mohoni Kecamatan Bungku dikabarkan hilang. Saat kejadian, dua orang itu belum balik dari kebun ke rumahnya.
Sementara itu, jalur yang menghubungkan beberapa kecamatan hingga ke perbatasan Sulawesi Tengah-Sulawesi Tenggara masih terputus hingga menyulitkan proses pemberian bantuan.
Di Kecamatan Bumi Raya 87 rumah, Kecamatan Bungku Timur 70 rumah, bahkan di desa Kolono ditemukan jembatan putus yang mengakses wilayah Bungku ke Bahodopi serta desa Nambo terjadi tanah longsor.
Ketinggian air mencapai setengah, bahkan di beberapa lokasi air hingga pusat orang dewasa. Jalan menuju kompleks perkantoran Fonuasingko juga terendam air. Akibatnya, kemacetan tak terhindarkan. Banjir tidak menelan korban jiwa tetapi kerugian yang ditimbulkan mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut Letkol Bobby Prabowo dari Kodim 1307 Bungku, Minggu pagi, sejumlah upaya telah dilakukan guna antisipasi bencana banjir ini. "Air meluap lantaran drainase tidak lancar ditambah pasangnya air laut," kata Bobby.[bay]
Firman Qusnulyakin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar