#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Selasa, 03 Juli 2012

Puluhan Ribu Petani Unjuk Rasa Tolak RPP Tembakau

Sulawesi Tengah, Awam Green -
Puluhan ribu petani tembakau dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar aksi unjuk rasa menentang Rancangan Perturan Pemerintah (RPP) tentang Pengendalian Tembakau, di Kementerian Kesehatan dan Kementrian Hukum dan HAM, Selasa (3/6).

Yanto, salah seorang petani tembakau asal Temanggung-Jawa Tengah, yang turut melakukan aksi, mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk menentang pengesahan RPP Tembakau.


"Kalau RPP itu disahkan akan mematikan petani tembakau. Kami menolak tegas RPP Tembakau," tandasnya, di sela-sela aksi di depan Kemkes, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Selasa pagi, aksi menentang pengesahan RPP digelar di Kementerian Kesehatan. Kemudian, massa bergerak menuju Kementerian Hukum dan HAM, masih di jalan yang sama, untuk menyampaikan aspirasinya.
Setelah menggelar aksi di dua kementerian yang berada di Jl HR Rasuna Said itu, massa bergerak menuju kantor Menko Kesra di dekat Monas Jakarta Pusat.

Yanto menuturkan, aksi itu diikuti puluhan hingga ratusan ribu petani asal Jawa Tengah, Jawa, Timur, Jawa Barat, Bali, dan DI Yogyakarta.

Hal senda dikatakan Haryono, petani tembakau asal Temanggung-Jateng. Menurutnya, ia bersama sejumlah petni tembakau asal Temanggung berangkat dari sani kemarin siang menggunakan 60 bus yang penumpangnya rata-rata sekitar 60 petani per bus.

Selain dari Temanggungung, lanjutnya sejumlah petani dari Boyali,  Wonosobo, Kendal, Klaten juga turut melakukan aksi. Ia menuturkan, aksi ini akan digelar hingga esok hari di Istana Merdeka, Jakarta.

"Sampai besok, kita nanti aksi di Istana. Kami bermalam di sekitar Monas dan Istiqlal," ujarnya.

Untuk menggelar aksi tersebut, ia mengakupatungan agar dapat menympaikan aspirasinya kepada pemerintah.  "Kami swadaya, bahkan sampai berani utang untuk ke Jakarta. Kami menolak RPP, kalau sampe disahkan petani mati, petani tembakau ga bisa makan," tegasnya.

Meski demikian, ia mengaku setuju dengan peraturan merokok tidak boleh dilakukan di tempat umum dan ada batasan umur. Namun, alasan pemerintah tembakau tidak boleh dijadikan bahan baku rokok ia menentang keras.

"Kalau dialihkan ke kosmetik dan lain-lain, itu akal-akalan pemerintah untuk menghilangkan rokok. Ini akan membunuh petani dan membuka pengangguran puluhan ribu buruh pabrik rokok," pungkasnya. [IS]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar