#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Sabtu, 21 Juli 2012

SPI Desak Pembaharuan Agraria

Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak pemerintah segera melaksanakan pembaharuan agraria sejati.

Ini menyusul Seminar Agraria Internasional di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 14 Juli lalu yang dihadiri 70 utusan organisasi petani dari 40 negara.

Kepala Biro Polhukam Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia Sumbar Riki Hendra Mulya, Sabtu (21/7/2012), mengatakan, pembaharuan itu mesti dilakukan lewat sejumlah hal. Di antaranya dengan memberikan jaminan terhadap kepastian bibit pupuk dan akses pada pasar serta kepastian harga pasca panen,
Percepatan itu mendesak dilakukan, menyusul kondisi yang saat ini dialami sebagian besar petani di Indonesia.

"Walaupun ada beberapa nota kesepahaman yang kita sepakati dengan pemerintah tentang pembaharuan agraria sejati, namun kita juga harus mempercepat lahirnya kemandirian kaum tani," kata Riki.


Penulis : Ingki Rinaldi
Editor : Agus Mulyadi
www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar