Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Dewa Parsana mengatakan, bentrok di Sigi dipicu oleh masalah sepele.
Saat itu, seorang warga asal Desa Binangga sedang berkunjung ke kerabatnya. Saat melintas di Desa Beka, tiba-tiba pemuda itu dihadang oleh sekelompok orang.
“Korban penghadangan akhirnya cerita sana-sini sehingga memicu warga,” kata Dewa. Pelaku penghadangan itu diduga mabuk minuman keras dan bicara kasar.
Saat itu, seorang warga asal Desa Binangga sedang berkunjung ke kerabatnya. Saat melintas di Desa Beka, tiba-tiba pemuda itu dihadang oleh sekelompok orang.
“Korban penghadangan akhirnya cerita sana-sini sehingga memicu warga,” kata Dewa. Pelaku penghadangan itu diduga mabuk minuman keras dan bicara kasar.
Saat bentrok terjadi, warga menggunakan berbagai senjata tajam, senjata api rakitan, panah, dan petasan. Sebuah rumah juga dibakar massa tak dikenal.
Saat ini, sebanyak 310 personel Polri dan TNI dikerahkan untuk mengantisipasi bentrok susulan. Sementara itu, di sejumlah desa masih terdapat kerumunan massa. Beberapa orang di kerumunan massa tersebut membawa senjata tajam dan senapan api rakitan.
Saat ini, sebanyak 310 personel Polri dan TNI dikerahkan untuk mengantisipasi bentrok susulan. Sementara itu, di sejumlah desa masih terdapat kerumunan massa. Beberapa orang di kerumunan massa tersebut membawa senjata tajam dan senapan api rakitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar