#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Minggu, 19 Agustus 2012

Gempa Sulteng sudah sebabkan empat orang tewas

Hingga Minggu (19/8) siang penanganan dampak gempa bumi 6,2 SR yang terjadi pada Sabtu (18/8) di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah masih dilakukan.

Dari data yang dikumpulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa bumi itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan tujuh orang luka berat.

Korban luka kini ditangani sementara di puskesmas-puskesmas di sekitar lokasi bencana.

Selain itu tercatat 51 unit rumah rusak berat terdiri atas 43 rumah di Kabupaten Sigi dan delapan unit rumah di Kabupaten Parigi Moutong.
Dampak terparah terjadi di sembilan desa di tiga kecamatan yaitu Kulawi, Lindu dan Gumbasa semuanya masuk dalam wilayah Kabupaten Sigi.

Di Kecamatan Kulawi terdapat lima desa yaitu Namo, Bolapapu, Boladangko, Tangkulowi, dan Saluwa. Sedangkan desa Tomado di Kabupaten Lindu serta tiga desa di Kec Gumbasa terisolasi karena jalan tertimbun tanah longsor.

Setidaknya sebanyak 13 titik jalan tertimbun longsor dan yang terparah terjadi di desa Salua dan Namo.

Saat ini alat berat sedang dikirim ke lokasi tanah longsor untuk mencoba membuka isolasi.

Untuk melaksanakan penanganan darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi telah mendirikan posko darurat di salah satu rumah warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar