Palu (ANTARA News) - Ratusan warga korban gempa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu malam terpaksa menginap di tenda-tenda darurat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Husen Habibu, Sabtu malam mengatakan, ratusan warga di Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Gumbasa tersebut takut masuk di dalam rumah karena khawatir dengan kondisi rumah mereka yang retak akibat gempa yang menerjang Kota Palu dan sekitarnya Sabtu petang.
"Badan Penanggulangan Bencana sudah membangunkan mereka tenda darurat, namun sebagian warga memilih membangun tenda di depan rumah mereka," kata Husen Habibu.
Gempa berkekuatan 6,2 skala richter pada 38 kilometer tenggara Kabupaten Sigi tersebut mengakibatkan satu warga tewas, tiga luka parah dan 15 orang luka-luka.
Para korban kini dilarikan ke rumah sakit di Kota Palu untuk mendapat pertolongan medis.Husen Habibu mengatakan, saat ini sudah tercatat 30 unit rumah rusak berat dan 100 unit lebih rusak ringan.
Korban meninggal dunia berasal dari Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa. Korban meninggal tersebut tertimpa reruntuhan bangunan. (A055)
Editor: Ruslan Burhani
www.antaranews.com
Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Husen Habibu, Sabtu malam mengatakan, ratusan warga di Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Gumbasa tersebut takut masuk di dalam rumah karena khawatir dengan kondisi rumah mereka yang retak akibat gempa yang menerjang Kota Palu dan sekitarnya Sabtu petang.
"Badan Penanggulangan Bencana sudah membangunkan mereka tenda darurat, namun sebagian warga memilih membangun tenda di depan rumah mereka," kata Husen Habibu.
Gempa berkekuatan 6,2 skala richter pada 38 kilometer tenggara Kabupaten Sigi tersebut mengakibatkan satu warga tewas, tiga luka parah dan 15 orang luka-luka.
Para korban kini dilarikan ke rumah sakit di Kota Palu untuk mendapat pertolongan medis.Husen Habibu mengatakan, saat ini sudah tercatat 30 unit rumah rusak berat dan 100 unit lebih rusak ringan.
Korban meninggal dunia berasal dari Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa. Korban meninggal tersebut tertimpa reruntuhan bangunan. (A055)
Editor: Ruslan Burhani
www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar