Sebanyak tiga korban gempa bumi di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulteng, Selasa (21/8/2012) siang, dievakuasi dengan menggunakan helikopter untuk dibawa ke rumah sakit di Kota Palu.
Helikopter dikerahkan sebab akses jalan ke Kecamatan Lindu tertimbun longsor akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter pada Sabtu (18/8/2012). Hingga kini, tim SAR belum berhasil menembus Kecamatan Lindu melalui jalur darat.
Camat Lindu, Karso, saat mengantar para korban ke posko bencana gempa Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Sigi mengatakan, para korban dirujuk ke RS Madani, Palu, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Desa Tuva.
Ketiga korban itu adalah Ny Darsono, Senfi, dan Randi. Mereka dibawa dengan dua kali penerbangan helikopter milik salah satu yayasan.
Para korban mengalami luka akibat tertimpa rumah yang rusak saat gempa. Mereka berasal dari Desa Tomado, ibu kota Kecamatan Lindu.
Mereka diangkut dengan helikopter dari Lindu ke Desa Tuva, sedangkan dari Desa Tuva ke Kota Palu dibawa dengan ambulans.
Seorang korban bernama Robin warga Desa Poro’o, Kecamatan Lindu, menolak dievakuasi oleh tim medis dengan alasan takut kakinya diamputasi oleh tim dokter.
Tim medis yang masuk ke Lindu dengan helikopter masih terus mendata korban, terutama yang membutuhkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Sebanyak 16 dusun di empat desa di Lindu mengalami kerusakan saat gempa. Di Desa Poro’o, sebanyak 85 rumah rusak berat dan 98 rumah rusak ringan. Di Desa Langko, sebanyak enam rumah rusak dan 18 rumah rusak ringan.
Sedangkan di Desa Tomado, sebanyak 118 rusak berat dan ringan, sedangkan di Desa Anca, sebanyak 84 rumah rusak berat dan lima rusak ringan.
Selain mengevakuasi korban luka dan menerjunkan tim medis, helikopter juga dipakai untuk membawa aneka bantuan kepada korban gempa di Lindu.
Bantuan yang telah dikirim adalah 204 kasur, 150 lembar terpal, 200 selimut, 10 dos ikan kaleng, perlengkapan anak 12 paket, dan 10 karung perlengkapan dapur.
Bantuan lain yang dikirim adalah lima karton minyak goreng, 570 kg beras, 100 dos mi instan, 200 kg gula, dan 30 dos air mineral.
Tim medis dari Universitas Hasanuddin yang terdiri dari lima dokter dan tujuh paramedis juga telah diterjunkan ke Lindu.
Selain Lindu, gempa bumi juga merusak beberapa desa di Kecamatan Kulawi dan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Lokasi gempa ini telah terjangkau bantuan kendati akses jalan sempat tertimbun longsor akibat gempa.
Sumber :ANTARA
Editor : Benny N Joewon
kompas.com
Helikopter dikerahkan sebab akses jalan ke Kecamatan Lindu tertimbun longsor akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter pada Sabtu (18/8/2012). Hingga kini, tim SAR belum berhasil menembus Kecamatan Lindu melalui jalur darat.
Camat Lindu, Karso, saat mengantar para korban ke posko bencana gempa Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Sigi mengatakan, para korban dirujuk ke RS Madani, Palu, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Desa Tuva.
Ketiga korban itu adalah Ny Darsono, Senfi, dan Randi. Mereka dibawa dengan dua kali penerbangan helikopter milik salah satu yayasan.
Para korban mengalami luka akibat tertimpa rumah yang rusak saat gempa. Mereka berasal dari Desa Tomado, ibu kota Kecamatan Lindu.
Mereka diangkut dengan helikopter dari Lindu ke Desa Tuva, sedangkan dari Desa Tuva ke Kota Palu dibawa dengan ambulans.
Seorang korban bernama Robin warga Desa Poro’o, Kecamatan Lindu, menolak dievakuasi oleh tim medis dengan alasan takut kakinya diamputasi oleh tim dokter.
Tim medis yang masuk ke Lindu dengan helikopter masih terus mendata korban, terutama yang membutuhkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Sebanyak 16 dusun di empat desa di Lindu mengalami kerusakan saat gempa. Di Desa Poro’o, sebanyak 85 rumah rusak berat dan 98 rumah rusak ringan. Di Desa Langko, sebanyak enam rumah rusak dan 18 rumah rusak ringan.
Sedangkan di Desa Tomado, sebanyak 118 rusak berat dan ringan, sedangkan di Desa Anca, sebanyak 84 rumah rusak berat dan lima rusak ringan.
Selain mengevakuasi korban luka dan menerjunkan tim medis, helikopter juga dipakai untuk membawa aneka bantuan kepada korban gempa di Lindu.
Bantuan yang telah dikirim adalah 204 kasur, 150 lembar terpal, 200 selimut, 10 dos ikan kaleng, perlengkapan anak 12 paket, dan 10 karung perlengkapan dapur.
Bantuan lain yang dikirim adalah lima karton minyak goreng, 570 kg beras, 100 dos mi instan, 200 kg gula, dan 30 dos air mineral.
Tim medis dari Universitas Hasanuddin yang terdiri dari lima dokter dan tujuh paramedis juga telah diterjunkan ke Lindu.
Selain Lindu, gempa bumi juga merusak beberapa desa di Kecamatan Kulawi dan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Lokasi gempa ini telah terjangkau bantuan kendati akses jalan sempat tertimbun longsor akibat gempa.
Sumber :ANTARA
Editor : Benny N Joewon
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar