#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Kamis, 13 September 2012

Protes, Puluhan Ibu di Bone Blokade Jalan

KOMPAS.com, - Resah dengan kepulan debu akibat jalan rusak, puluhan Ibu-ibu di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan nekat melakukan aksi blokade jalan poros Trans Sulawesi hingga mengakibatkan kemacetan panjang belasan kilometer.

Aksi Ibu-ibu di Dusun Lappa Cenrana, Desa Alla Porengnge, Kecamatan Bongo, Kabupaten Bone ini dimulai sekira pukul 10:00 Wita, Kamis, (13/09/2012) dengan cara melakukan orasi serta penanaman pisang di tengah aspal yang berlubang.


Tak hanya itu, puluhan IRT ini malah nekat memblokade jalan hingga mengakibatkan kemacetan sepanjang 10 kilometer. "Kami akan tutup ini terus jalan kalau tidak diperbaiki. Kita di sini tiap hari makan debu, sudah empat bulan ini jalan tidak diperbaiki, cuma dijanji-janji saja," tegas Hj. Rahmawati, salah seorang ibu rumah tangga (IRT) sambil menyapu aspal berdebu sebagai simbol kekecewaan.

Aksi blokade jalan ini sempat diwarnai kericuhan saat salah seorang sopir truk bernomor polisi DD 9462 IZ nekat menorobos blokade warga. Akibatnya sopir ini menjadi sasaran amukan warga setempat. Aksi pengoroyokan ini berakhir setelah sang sopir diamankan oleh petugas gabungan TNI dan Polri.

Aksi blokade jalan ini berkahir setelah aparat kepolisian berhasil mempertemukan pihak kontraktor pengerjaan jalan dengan perwakilan warga "

Kami sudah mediasi warga dengan pihak kontraktor agar ada kata mufakat, dan alhamdulilah warga sudah mau membuka jalan sedikit," kata AKP Syamsul Alam, kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lappa Riaja, yang ditemui di lokasi unju krasa.

Sementara itu pihak pelaksana proyek pengerjaan jalan ini mengaku bahwa hingga saat ini proyek perbaikan jalan sementara berlangsung dan sedikit terhambat lantaran sejumlah alat mengalami kerusakan.

"Tidak ada yang sengaja ulur ini pengaspalan, cuma alat berat kita rusak, tapi sebentar lagi kami akan siram aspal cair, biar tidak ada debu sambil menunggu alat berat diperbaiki," kata Muhammad Sadri, pelaksana lapangan PT. Usaha Subur.

Proyek perbaikan jalan sepanjang 2 kilometer ini telah berlangsung empat bulan, namun hingga saat ini proyek ini belum juga rampung dan mengakibatkan sejumlah jalan berlubang dan berdebu.

Kontributor Bone, Abdul Haq
Editor : Farid Assifa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar