Untuk
Uang Muka Pembelian Mobil Baru Buat Sang Istri
JPNN.com –
Kepala Kepolisian Resort (Polres) Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng)
Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Sururi SH, diduga telah melakukan
pemerasan terhadap sejumlah pengusaha yang berkecimpung di wilayah
Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Menurut salah seorang sumber yang terpercaya, modus operandi dari pemerasan tersebut, diduga dilakukan oleh orang nomor satu di Mapolres Donggala ini, dengan meminta uang kepada sejumlah pengusaha dengan jumlah yang cukup besar. Yang diduga untuk uang muka pembelian sebuah mobil pribadi yang akan diberikan kepada sang istri Kapolres.
Parahnya lagi lanjut sumber sejumlah pengusaha tersebut juga dikabarkan harus menyetor uang sebanyak Rp10 sampai dengan Rp 20 juta per bulannya kepada Kapolres.
“Ini tindakan yang sangat memalukan yang dilakukan oleh seorang Kapolres. Pasalnya, sudah mencontohkan tindakan kriminal yang berlawanan dengan tuntutan profesinya sebagai penegak hukum. Sangat ironis, seorang Kapolres melakukan pemerasan terhadap pengusaha,” jelas sumber kepada Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (25/1).
Masih menurut sumber, kasus tersebut telah berlangsung lama, tepat beberapa hari setelah Kapolres itu menjabat sebagai Kapolres di Donggala.
Akibatnya, tambah sumber beberapa dari pengusaha tersebut harus mengalami kerugian yang cukup besar demi mengindahkan permintaan yang diinginkan oleh sang Kapolres.
“Sejumlah pengusaha mengeluh dan meminta agar Kapolres pemeras tersebut harus segera dicopot dari jabatannya, sebelum tindakan kriminalnya makin menjadi-jadi,” pinta sejumlah pengusaha yang dikutip oleh sumber.
Sementara itu, Kapolres AKBP M Sururi SH yang dikonfirmasi terkait kasus dugaan pemerasan tersebut, membantah jika dirinya melakukan tindakan pemerasan kepada sejumlah pengusaha yang berada di Donggala. “Itu sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Kalau itu memang terjadi, siapa pengusaha itu dan di mana saya melakukan pemerasan, coba pertemukan dengan saya biar saya proses,” bantah Kapolres.
Menurut Kapolres, hal itu merupakan tindakan yang tidak masuk di akal jika dilakukan oleh dirinya sebagai pemimpin penegak hukum di Polres Donggala. “Itu hanya isu-isu yang ingin menjatuhkan saya saja,” tegasnya. (opn)
Menurut salah seorang sumber yang terpercaya, modus operandi dari pemerasan tersebut, diduga dilakukan oleh orang nomor satu di Mapolres Donggala ini, dengan meminta uang kepada sejumlah pengusaha dengan jumlah yang cukup besar. Yang diduga untuk uang muka pembelian sebuah mobil pribadi yang akan diberikan kepada sang istri Kapolres.
Parahnya lagi lanjut sumber sejumlah pengusaha tersebut juga dikabarkan harus menyetor uang sebanyak Rp10 sampai dengan Rp 20 juta per bulannya kepada Kapolres.
“Ini tindakan yang sangat memalukan yang dilakukan oleh seorang Kapolres. Pasalnya, sudah mencontohkan tindakan kriminal yang berlawanan dengan tuntutan profesinya sebagai penegak hukum. Sangat ironis, seorang Kapolres melakukan pemerasan terhadap pengusaha,” jelas sumber kepada Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (25/1).
Masih menurut sumber, kasus tersebut telah berlangsung lama, tepat beberapa hari setelah Kapolres itu menjabat sebagai Kapolres di Donggala.
Akibatnya, tambah sumber beberapa dari pengusaha tersebut harus mengalami kerugian yang cukup besar demi mengindahkan permintaan yang diinginkan oleh sang Kapolres.
“Sejumlah pengusaha mengeluh dan meminta agar Kapolres pemeras tersebut harus segera dicopot dari jabatannya, sebelum tindakan kriminalnya makin menjadi-jadi,” pinta sejumlah pengusaha yang dikutip oleh sumber.
Sementara itu, Kapolres AKBP M Sururi SH yang dikonfirmasi terkait kasus dugaan pemerasan tersebut, membantah jika dirinya melakukan tindakan pemerasan kepada sejumlah pengusaha yang berada di Donggala. “Itu sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Kalau itu memang terjadi, siapa pengusaha itu dan di mana saya melakukan pemerasan, coba pertemukan dengan saya biar saya proses,” bantah Kapolres.
Menurut Kapolres, hal itu merupakan tindakan yang tidak masuk di akal jika dilakukan oleh dirinya sebagai pemimpin penegak hukum di Polres Donggala. “Itu hanya isu-isu yang ingin menjatuhkan saya saja,” tegasnya. (opn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar