#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Sabtu, 09 Juni 2012

Bayu Tewas Terpeleset di Gunung Agung

Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali merenggut korban jiwa. Kali ini, seorang pelajar, Bayu (16) siswa SMA 1 Abiansemal Kabupaten Badung, Bali, tewas setelah terjatuh saat mendaki gunung bersama rombongan pelajar lainnya, sebelum akhirnya jasadnya di evakuasi tim SAR Pos Karangasem.

Korban yang berasal dari Desa Sedang Kecamatan Abiansemal tersebut mengalami luka patah tulang akibat terperosok dan jatuh setelah terpisah dari rekannya yang yang lain. "Kita masih dalam perjalanan melewati medan yang cukup sulit menuju lokasi untuk mengevakuasi tubuh korban lewat jalur Pasar Agung," ungkap Fathurahman, anggota SAR Pos Karangasem, ketika dihubungi Sabtu (9/6/2012).


Menjaga Kearifan Sungai

Oleh : Junaidi Abdul Munif

SUNGAI sejak mula sejarahnya, menjadi pusat peradaban dunia. Daerah sekitar sungai menandai kawasan subur yang menjadi tulang punggung kehidupan di sekitarnya. Sungai Nil di Mesir, Tigris dan Eufrat di Mesopotamia, Gangga di India, dan Mekong di Tiongkok, menjadi bukti bahwa sungai memiliki andil besar untuk menciptakan peradaban sebuah bangsa.

Sungai menjadi sarana transportasi utama. Karena modernitas, peran sungai digantikan oleh transportasi darat, lalu udara. Sungai yang menjadi saksi hidup peradaban, akhirnya hanya menjadi lanskap kota yang membawa bencana. Sungai dibicarakan justru karena banjir yang menerjang.