#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Kamis, 05 Juli 2012

Ditolak Daftar ke SMP, Ratusan Siswa Demo

Ratusan siswa lulusan sekolah dasar di Manokwari, Papua Barat, Kamis (5/7) melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Manokwari. Para siswa yang didampingi orang tuanya ini menuntut agar Disdikpora dapat memfasilitas mereka untuk masuk di SMP Negeri 01.

Pasalnya saat akan mendaftar, para siswa ini ditolak oleh pihak SMP Negeri 01. Alasan penolakan ini, menurut pihak sekolah disebabkan karena kuota penerimaan telah terpenuhi sebanyak 160 siswa. Rinciannya, siswa asli Papua 80 orang dan non Papua 80 orang. Semuanya menempati 4 ruang kelas yang disediakan. Sedangkan SMP Negeri 01 menolak menambah penerimaan siswa baru, karena masih kekurangan guru dan ruang kelas. Selain itu, pihak sekolah juga tidak membuka kelas sore.

Dalam unjuk rasa tersebut, para siswa yang didamping oleh orang tuanya sambil membawa ijazah, berjalan kaki dari SMP Negeri 01 Manokwari ke kantor Disdikpora di Jalan Pahlawan Sanggeng. Di hadapan Sekretaris Dinas Pendidikan, Drs Simson Aronggear, para orang tua murid meminta agar pihak dinas dapat membantu para sisiwa ini untuk masuk sekolah SMP Negeri 01. Sebab sekolah lainnya telah menutup pendaftaran.

Front Mahasiswa Sumbawa Demo Tolak PT Newmont

awam green,
Sejumlah aktivis Front Mahasiswa Sumbawa (FMS), Rabu siang (4/7/2012) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor perwakilan perusahaan tambang PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Mereka menolak keberadaan PT NNT di wilayahnya karena dianggap tidak memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar, juga merusak lingkungan.

Aksi di depan perwakilan kantor Newmont di Mataram ini dilakukan mahasiswa sambil mengusung sebuah spanduk yang bertuliskan "Usir Newmont dari Bumi NTB". Koordinator aksi, Syamsul dalam orasinya mendesak agar perusahaan tambang ini hengkang dari NTB. Mereka juga mengingatkan agar perluasan tambang di kawasan hutan Elang Dodo Rinti tidak dilanjutkan, karena akan merusak hutan masyarakat Sumbawa.

"Bahwa Newmont kami tolak. Kami usir dari Nusa Tenggara Barat, dan Newmont jangan melakukan eksplorasi di Elang Dodo Rinti, kami akan berperang melawan setan-setan kapitalis," teriak Samsul.