#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Jumat, 06 Juli 2012

Petani Palas belum bergeming

Petani Padang Lawas (Palas) hingga kini masih bertahan di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan. Petani yang sudah hampir sebulan melakukan aksi mogok makan tersebut menagih janji dewan yang akan menangguhkan penahanan rekan mereka, Sinur Situmorang yang ditahan di Polres Tapanuli Selatan.

Aktivis sosial yang juga pendamping para petani, Sugianto mengatakan, aksi mogok makan dan jahit mulut tersebut masih terus dilakukan karena belum ada kejelasan terkait pembebasan Sinur Situmorang.

"Kami masih akan tetap menunggu kepastian penangguhan Sinur Situmorang, karena dalam rekomendasi belum jelas kapan rekan kami Sinur dikeluarkan dari tahanan," katanya, hari ini.

Bupati Ajak Petani Boikot Pasokan Sawit ke Pengusaha

Bupati Pasaman Barat Baharuddin mengajak para petani kelapa sawit untuk menghentikan pasokan tandan buah sawit (TBS) kepada pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang berhimpun dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Baharuddin beralasan, akhir-akhir ini pengusaga pengolahan kelapa sawit hanya mementingkan keuntungan sendiri tanpa memikirkan nasib petaninya.

Ajakan itu disampaikan Baharuddin dalam diskusi panel di sekretariat Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Jakarta, Kamis (5/7),  yang diikuti sejumlah bupati, Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) dan Gapki.

"Saya serukan coba saja hentikan pasokan buah sawit cukup dua hari saja ke pabrik kelapa sawit karena pemilik pabrik sawit yang tergabung dalam Gapki dan pemilik lahan inti sawit semakin memikirkan keuntungannya sendiri, sementara masyarakat di sekitar dan daerah operasionalnya semakin miskin," kata Baharuddin.