#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Minggu, 22 Juli 2012

Polri Jamin Keamanan Warga Malei Balaesang Tanjung

Donggala, Balaesang Tanjung,
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Drs Dewa Parsana, MSi menjamin akan tetap mensiagakan personel kepolisian untuk menjaga dan mengantisipasi kejadian menyusul aksi perusakan rumah warga Malei serta pembakaran escavator milik PT Citra Manunggal Abadi (CMA) oleh kelompok yang menyatakan menolak tambang biji emas di Malei, Kabupaten Donggala.

Polri khususnya jajaran Polda Sulteng, ujar Kapolda, tidak perlu diintervensi untuk mengamankan suatu daerah. Hal itu ditegaskan Kapolda di depan warga Malei yang berkumpul di sebuah masjid, Sabtu (21/7/2012). Menurut Jendral bintang satu itu, penanganan masalah akan dilakukan secara konprehenship serta penuh kehati-hatian, karena untuk menahan seseorang, harus memenuhi syarat. “Jika anda dendam dan membalas maka hal itu tidak akan meyelesaikan masalah,” pesannya.

Izin PT CMA Masih Sebatas Penelitian

Donggala, Balaesang Tanjung,
Bupati Donggala Habir Ponulele, kepada sejumlah wartawan di Desa Malei Kecamatan Balaesang Tanjung, Sabtu (21/7/2012), mengatakan izin PT Citra Manunggal Abadi (CMA) masih sebatas penelitian. Izin tersebut berlaku hingga 2013 mendatang dan belum ada aktivitas eksploitasi emas di lokasi yang saat ini dipermasalahkan sejumlah warga. “Biji emas yang diklaim ada oleh perusahan tersebut belum bisa dilakukan pengolahan. Kalaupun izinnya nanti dikeluarkan, tentu harus ramah lingkungan,” tegas Habir Ponulele.

Kejadian yang memakan korban jiwa di Kecamatan yang baru dimekarkan 3 tahun lalu itu, sangatlah disesalkan oleh Habir. Menurut Habir kejadian tersebut sudah diluar batas kemanusiaan apalagi sampai ada korban tewas. “Kejadian ini sudah di luar batas kemanusiaan, saya selaku bupati menyesalkan hal ini, ” katanya.