#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Minggu, 22 Juli 2012

8 Perusahaan Sumatera Diperiksa Terkait Pembakaran Lahan

Saat ini ada delapan kasus dengan dugaan membakar lahan sengaja, luasnya sekitar 3.814 hektar

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan sedang memeriksa delapan perusahaan di Sumatera terkait dugaan pembukaan lahan dan hutan melalui pembakaran.

“Saat ini ada delapan kasus dengan dugaan membakar lahan sengaja, luasnya sekitar 3.814 hektar. Sekarang sedang proses penegakan hukum oleh PPNS [Penyidik Pegawai Negeri Sipil] kami [KLH],” kata Arief Yuwono, Deputi bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH, saat dihubungi Berita Satu, hari ini.

“Semua perusahaan ada di Sumatera, yaitu dua perusahaan di Riau, empat perusahaan di Sumatera Selatan, dan dua perusahaan di Aceh,” lanjutnya.

Kasus Balaesang Kapolda Yakin Ada Aktor Intelektual

Donggala, Balaesang Tanjung,
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drd Dewa Parsana, MSi menyakini ada aktor intelektual dibalik tindakan anarkis perusakan rumah serta penjarahan barang milik warga malei dan bentrok warga dengan aparat kepolisian, hingga menyebabkan ada beberapa warga terluka dan seorang warga meninggal dunia. Hal itu diungkapkan Kapolda kepada sejumlah wartawan, usai mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) Sabtu (21/7/2012), di Desa Malei, Balaesang Tanjung Kabupatan Donggala.

Soal aktor intelektual, lanjut Kapolda ia yakin benar ada aktor inteletual yang menyebabkan 20 rumah serta pembakaran alat berat PT Citra Manunggal Abadi (CMA). “Ada aktor intelektual dibalik kejadian ini,” ujarnya. Namun untuk membuktikannya, semua penanganan mesti sesuai prosedur yang berlaku.