#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Minggu, 22 Juli 2012

Joharipin, Petani Sukses dari Bibit Lokal

Dia menjunjung kearifan lokal, menggunakan bibit warisan nenek moyang.

Petani adalah pekerjaan mulia. Sayangnya, lelah dan keringat deras dari pekerjaan itu tak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Petani banyak yang miskin karena bibit dan pupuk mahal, sedangkan hasilnya sedikit.

Saat panen, hasil tani semusim itu kebanyakan hanya untuk menambal utang. Petani pun kerap kesulitan modal saat musim tanam tiba.

Hal itu juga dialami Joharipin, pria berumur 37 yang terlahir dari keluarga petani sederhana di Desa Jengkok, kecamatan Kertasemaya, Indramayu, Jawa Barat.

72 Hari Bertahan Hidup di Gunung Dengan Daging Manusia

Judul Buku : Miracle In The Andes
Pengarang : Nando Parrado

“Tapi tentu saja ada makanan di gunung ini – ada daging, jumlahnya banyak, dan semua mudah didapat. Ia adalah mayat-mayat yang terbaring di luar pesawat, di bawah lapisan salju yang tipis. Ini membuatku bingung karena meskipun nafsuku mendorong untuk menemukan apapun yang bisa dimakan, aku mengabaikan begitu lama bahwa hanya benda itu yang bisa dimakan dalam radius seratus mil”.

Nando Parrado terus-menerus memikirkan hal itu. Mayat-mayat dalam benaman salju itu bukan hanya rekan-rekannya, tapi juga jasad ibu dan adiknya. Akhirnya Nando, dan semua yang masih selamat, menemukan dasar pembenar tindakan mereka: bahwa tugas manusia adalah mempertahankan hidup, dan bahwa Tuhan akan mengampuni tindakan mereka memakan daging rekan-rekan mereka sendiri.