#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Rabu, 25 Juli 2012

KMS Kecam Rencana Aktivitas Tambang Balaesang

Balaesang Tanjung-Donggala
Saat ini, Kecamatan Balaesang Tanjung berduka. Tragedi bima yang terjadi pada 24 desember 2011, kembali terulang di balaesang tanjung. Konflik pertambangan emas antara 8 desa dengan PT Cahaya manunggal abadi telah menelan korban. Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Sulteng Erwin Laudjeng, dalam rilisnya yang diikrimkan ke redaksi sultengnews.com, menyatakan tragedi Balaesang Tanjung yang terjadi sejak selasa 16 juli 2012 menelan banyak korban. Identifikasi sementara, sedikitnya 4 orang luka-luka terkena timah panas dan seorang lagi tewas tertembus peluru di bagian perut dan ribuan warga hingga saat ini masih berlindung ke dalam hutan karena polisi menembak dan menangkap setiap orang secara membabi buta. Saksi mata menyatakan bahwa beberapa orang warga dibuang kedalam mobil polisi saat penangkapan pada hari rabu, 18 juli 2012 dan kamis, 19 juli 2012. Beberapa dari mereka yang ditangkap dan sempat ditahan mengaku mendapat penyiksaan dan perlakuan yang tidak manusiawi dari pihak aparat kepolisian. Perlakuan yang mereka alami antara lain, pemukulan dan penyetruman. Bahkan, seorang ibu dan seorang anak kecil berumur satu tahun juga menjadi sasaran pemukulan oleh kepolisian.

Selasa, 24 Juli 2012

13 Warga Ditahan, Penembak Masdudin Belum Terungkap

Balaesang Tanjung, Donggala, Sulawesi Tengah
Saat ini, Polda Sulteng telah menahan 13 warga Kecamatan Balaesang Tanjung atas peristiwa pengrusakan yang terjadi di kecamatan itu, Rabu (18/7). Sementara itu, Polda Sulteng belum bisa mengungkap pelaku penembakan Masdudin (korban tewas) serta empat orang lain yang mengalami luka tembak.

Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno mengaku masih menunggu hasil investigasi dari tim verifikasi yang diturunkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Malei, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala.

Pihaknya mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih jauh tentang pelaku penembakan saat insiden di desa tersebut. Karena semua itu ditentukan oleh tim yang telah diperintahkan Kapolda ke TKP.