#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Kamis, 08 November 2012

Banjir Bandang di Polewali, 3 Warga Tewas

Palu Sulteng,
KOMPAS.com — Banjir bandang menerjang Kecamatan Sumarorong, Mamasa, Sulawesi Barat, sekitar pukul 16.30 Wita, Kamis (8/11/2012) sore tadi. Tiga warga terseret banjir dan ditemukan sudah dalam keadaan tewas. Ketiga korban tewas tersebut yakni Rama (30), Rima (14), dan Mince (19).

Kapolres Mamasa Ajun Komisaris Besar Imade Sunarta membenarkan terjadinya banjir bandang di Dusun Batang Uru Timur, Kecamatan Sumarorong. Menurut dia, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Sumarorong dan sekitarnya menyebabkan air Sungai Uru tiba-tiba meluap dan menerjang permukiman warga sekitar sungai.

Direktur PT.CMA Di Kabarkan Kabur Keluar Negeri

Sulawesi Tengah,
Pada 6 Maret 2012 warga di kecamatan Balaesang Tanjung melaporkan Libianto, Direktur PT.Cahaya Manunggal Abadi (CMA) ke kantor Polda Sulteng tentang adanya dugaan tindak pidana pemalsuan tanda tangan dalam melengkapi dokumen.

Laporan tersebut kemudian di tindaklanjuti oleh pihak kepolisian dan akhirnya Direktur PT.CMA kemudian terbukti bersalah dan telah ditetapkan menjadi tersangka.Namun sangat disayangkan, sebab kini beredar kabar angin bahwa Direktur PT.Cahaya Manunggal Abadi, atas nama Libianto sekarang sudah tidak lagi berada di Indonesia tetapi telah kabur ke luar negeri.