#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Sabtu, 30 Juni 2012

Negosiasi Pembebasan Lahan Buntu

awam green,
Pemilik Lahan Minta Proses Hukum Dilanjutkan
Negosiasi PT Donggi Senoro (DS) LNG dengan pemilik lahan yang digusur sepihak, Kombes Pol H Wahyu Tri Widodo mengalami jalan buntu. Pasalnya, Mantan Kapolres Banggai ini telah menutup kran negosiasi, terkait pembebasan lahan untuk pembangunan jalan provinsi di Desa Uso Kecamatan Batui Kabupaten Banggai.

Sikap keras pemilik lahan ini disebabkan ulah PT Pembangunan Perumahan (PP), Subkon PT DS LNG yang sewenang-wenang menggusur lahan tanpa koordinasi dengan pemiliknya. Wahyu yang kini telah menetap di Jakarta itu lebih memilih seluruh pihak yang terlibat dalam penggusuran lahan miliknya diproses sesuai hukum yang berlaku, daripada menerima proses negosiasi dari perusahaan atau investor yang tidak menghargai hak orang lain.

Untuk itu, penyidikan atas laporan Kombes Pol H Wahyu Tri Widodo melalui kuasa hukumnya Sukirlan Sandagang SH di Polres Banggai tetap dilanjutkan, karena upaya negosiasi tidak membuahkan kesepakatan. “Kami telah menutup proses negosiasi dalam kaitannya dengan pembebasan lahan milik Kombes Pol H Wahyu Tri Widodo yang terkena areal pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan jalan provinsi itu. Karena persoalannya bukan lagi pada proses negosiasi pembebasan, melainkan berbalik kepada persoalan hukum,” jelas Sukirlan kepada Radar Sulteng, Jumat (29/6) kemarin.

Banjir Bandang Terjang Dua Kelurahan di Poso

awam green,
Hujan deras menyebabkan dua Kelurahan di Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah diterjang banjir bandang.

Banjir bandang berasal dari luapan air sungai di sekitar pemukiman penduduk setelah hujan selama lima jam lebih pada Jumat malam. Dua kelurahan yang terendam tersebut adalah Kelurahan Kayaman dan Kelurahan Sayo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Warga yang panik langsung berupaya menyelamatkan diri dengan membawa barang ketempat yang lebih tinggi. Selain merendam rumah, banjir juga merendam jalan lintas Trans Sulawesi.

Sementara itu, pejabat Kelurahan Sayo kini masih melakukan pendataam terkait jumlah rumah penduduk yang terkena banjir bandang.  (Yoanes Lita/Sindo TV/crl)