Bagi mereka yang telah bergabung
di komunitas pecinta alam kata mountaineering bukan hal yang baru. Sebab kata
mountaineering sudah didapatkan dalam mengikuti kegiatan pendidikan dasar
(diksar) yakni sebuah proses awal saat bergabung dalam sebuah organisasi
pecinta alam, sebagai salah satu materi wajib.
Sekarang ini, aktivitas pendakian gunung bukan saja dilakukan oleh
komunitas pecinta alam, tetapi juga dilakukan oleh berbagai kelompok atau kalangan
umum dengan tujuan rekreasi dan lain sebagainya. Sehingga kata mountaineering
diartikan secara datar saja yaitu sebagai aktivitas mendaki gunung
dengan berjalan kaki.
Buka Jalur Ogoamas - Sojol - LPA. Awam Green |
Dalam prakteknya, pendakian
sebuah gunung bukan hanya sebatas menguasai tehnik dalam mendaki gunung. Sebab setiap
gunung, memiliki karakter, kontur dan jalur pendakian yang berbeda – beda. Olehnya
mountaineering tidak boleh diartikan secara sempit yakni sebatas tehnik mendaki
gunung, tetapi mountaineering diartikan kedalam tiga (3) bagian utama yaitu ;
berjalan (Hill Walking), memanjat (Rock Climbing), dan mendaki gunung es (Ice
and Snow Climbing).
Dengan demikian, secara sederhana
mountaineering merupakan aktivitas mendaki gunung yang membutuhkan sejumlah ketrampilan
dan pengetahuan dasar teoritis.
Berbeda dengan masyarakat lokal yang
telah lama hidup dan tinggal secara turun temurun di sekitar gunung. Aktivitas
pendakian gunung sudah menjadi kebiasaan, olehnya ketrampilan dan pengetahuan
dasar sudah tertanam dalam kehidupan dan pengalaman mereka sehari – hari.
Sebelum melakukan aktivitas
mendaki gunung, ada beberapa hal dasar yang penting untuk disiapkan dan dilakukan.
Antara lain ;
1. Pengenalan Medan
Adalah aktivitas untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi
dasar sebuah gunung yang akan dijadikan sebagai objek pendakian. Informasi
dasar tersebut bisa didapatkan melalui peta, masyarakat setempat dan orang -
orang yang pernah melakukan aktivitas pendakian gunung tersebut. Seorang
pendaki gunung sebaiknya, memiliki ketrampilan dan pengetahuan dalam membaca
peta, menggunakan kompas serta altimeter.
Pengenalan medan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
topografis dan geografis gunung, mengidentifikasi tantangan dan ancaman bahaya
secara dini dan mempelajari kondisi sosial budaya masyarakat setempat ( sejarah,
adat istiadat atau mitologi ).
2. Persiapan Fisik dan Mental
Adalah aktivitas mempersiapkan kondisi jasmani dan mentalitas
yang sehat melalui kegiatan – kegiatan olah fisik seperti senam aerobic, senam yoga, lari dan jalan.
Ini dimaksudkan agar saat melakukan pendakian kondisi jasmani dan mental dalam
keadaan sehat, bugar dan benar – benar siap dalam menghadapi berbagai tantangan
medan.
3. Persiapan Tim
Yaitu melakukan perencanaan sebuah pendakian gunung
dengan menentukan anggota tim, pembagian tugas dan peran masing – masing anggota
tim serta menyusun jadwal tentative pendakian gunung.
4. Persiapan Peralatan, Perlengkapan dan Perbekalan
Tanpa mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang
cukup, ini akan mempersulit seseorang dan tim pendaki itu sendiri. Olehnya
mempersiapkan peralatan dan perlengkapan secara matang merupakan bentuk
kepedulian terhadap keselamatan jiwa pendaki itu sendiri. Di sinilah salah satu
pentingnya kita melakukan pengenalan medan terlebih dahulu. Sehingga kita lebih
mudah dalam mempersiapkan peralatan dan perlengkapan apa saja yang diperlukan
dalam melakukan pendakian gunung nantinya. Kadangkala pendaki membawa peralatan
dan perlengkapan dengan beban yang sangat berat, namun sangat disayangkan jika
ternyata tidak digunakan dan hanya membuang energy pendaki itu sendiri.
Peralatan standar dalam melakukan pendakian gunung umumnya
memiliki harga yang mahal. Tetapi walaupun demikian, ini merupakan bagian dari perlindungan
keselamatan. Adapun peralatan dan perlengkapan yang standar disiapkan antara lain
; perlengkapan pribadi : peta,
kompas, altimeter, peralatan tulis, sepatu, sandal, ransel, pakaian, jas hujan,
jaket, senter, perlengkapan tidur, tempat air minum, dan kebutuhan pribadi
lainnya. Perlengkapan tim : tenda,
peralatan masak, makanan, alat komunikasi dan obat – obatan.
Semua perlengkapan sekali lagi tergantung medan yang
akan ditempuh. Perlengkapan yang disebutkan masih pada bagian aktivitas mountaineering
yakni berjalan (Hill Walking). Apabila
medan yang akan dituju bersalju (Ice and Snow Climbing) dan bertebing (Rock
Climbing) maka peralatan untuk medan yang disebutkan diatas hanya untuk
aktivitas pendakian Hill Walking.
5. Persiapan Kelengkapan Administrasi Perjalanan
Kelengkapan administrasi perjalanan kadang diremehkan
oleh sebagian orang. Bahkan sebagian orang menganggap hal ini bagian dari
mempersulit mereka saat melakukan aktvitas pendakian. Padahal kelengkapan ini
sangat berguna dan membantu tim SAR ( Search And Resque ) bila para pendaki
sedang dalam keadaan bahaya atau darurat gunung saat melakukan aktivitas
pendakian.
Kelengkapan ini biasanya diberikan kepada mereka yang
berwenang atau diberi tugas dalam melakukan pengawasan sebuah wilayah seperti ;
kepala desa/adat, penjaga pos jalur pendakian, kepolisian dan lain sebagainya.
Adapun kelengkapan administrasi antara lain : Surat
keterangan identitas diri, surat perjalanan organisasi, jadwal aktivitas
pendakian, jumlah anggota tim, data peralatan dan perlengkapan yang dibawa dan
lain sebagainya.
( LPA. Awam Green )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar