#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Selasa, 19 Juni 2012

Harga Keranjang Melejit, Petani Tembakau Menjerit

awam green

Sejumlah petani di Kabupaten Temanggung mengeluhkan mahalnya harga keranjang tembakau yang mencapai ratusan ribu rupiah. Padahal panen raya sendiri masih sekitar bulan Agustus-September-Oktober dan semestinya berdasar pengalaman sebelumnya untuk bulan Juni seharusnya harga masih murah.

Sutiyo (32) petani tembakau asal Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, mengatakan, saat ini harga keranjang per kepok (dua kranjang satu tangkup) sudah mencapai Rp 150 ribu. Harga tersebut kata dia, merupakan yang tertinggi sebelum panen raya.


"Tahun lalu pada saat menjelang panen raya seperti saat ini harganya cuma Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu per kepok. Tapi entah kenapa saat ini harganya sudah dua kali lipat jika di bandingkan tahun lalu,"katanya, Selasa (19/6).

Sementara itu menurut Murni (51), pedagang keranjang tembakau di Pasar Ngadirejo mahalnya harga kranjang dipengaruhi oleh mahalnya harga bahan baku pembuatan, seperti bambu dan pelepah pisang. 

Disebutkan, satu batang bambu harganya saat ini sudah mencapai Rp 16 ribu hingga Rp 20 ribu, dan untuk pelepah pisang Rp 700/lembar. Selain itu, tingginya harga ditengarai juga disebabkan banyaknya  tengkulak yang memborong keranjang, sehingga mengakibatkan berkurangnya persediaan barang di pasaran
.  
Suyatman (46) petani tembakau lain, asal Dusun Canggal Tengah, Desa Canggal Gembyang, Kecamatan Ngadirejo menuturkan, tingginya harga keranjang tahun ini membuatnya harus mengeluarkan biaya ekstra.

Dia berharap tingginya harga keranjang diikuti membaiknya harga tembakau agar biaya produksi dari masa tanam hingga masa panen bisa tertutup.

( Raditia Yoni Ariya / CN34 / JBSM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar