#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Jumat, 15 Juni 2012

Konflik lahan, warga bakar mobil tambang

Awam Green

Mandailing Online -Konflik antara perusahaan pertambangan emas PT G-Resource Martabe dengan warga Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) terus berlanjut. Informasi diterima hari ini, konflik itu memicu pembakaran mobil dan pipa limbah milik perusahaan tambang, kemarin.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, pembakaran itu terjadi Dusun Pulo Godang, Batang Toru yang masih masuk areal perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara III. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.


Kejadian bermula ketika ratusan warga asal Desa Hutaraja, Muara Hutaraja, Bandar Hapinis, Mabang Pasir, Raniate, dan Bandar Tarutung, Kecamatan Muara Batang Toru, datang ke lokasi dengan mengendarai sejumlah kendaraan bak terbuka. Mereka berusaha menghentikan proses penanaman pipa pembuangan limbah yang sedang berlangsung. Aliran pipa itu rencananya akan berakhir di tepian sungai.

Satuan pengamanan perusahaan yang mengendarai mobil Ford Ranger sempat berusaha menghadang massa. Tidak terima dengan penghadangan itu, massa kemudian membakar kendaraan bak terbuka tersebut.

“Pembakaran itu sekitar jam 13.30 siang tadi,” kata E. Nasution, salah seorang warga yang kebetulan menyaksikan peristiwa itu.

Tak hanya membakar mobil, warga juga membakar pipa-pipa milik G- Resource yang akan mengalirkan limbah ke Sungai Batang Toru. Asap hitam membubung ke atas. Sejumlah pohon sawit yang berada di sekitar pipa ikut terbakar.

Tindakan warga dipicu kekecewaan karena perusahaan tetap membuang limbah ke sungai. Sebelumnya, warga meminta hal itu tidak dilakukan. Pembuangan limbah itu dinilai akan menghancurkan kehidupan warga yang bersumber di sungai itu.

Langkah yang diambil warga hari ini, diharapkan dapat menjadi perhatian pihak perusahaan. Kerugian akibat kejadian ini mencapai ratusan juta, namun belum ada keterangan dari pihak G-Resource terkait masalah ini.(waspada)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar