Awam Green
Mandailing Online -Konflik antara perusahaan pertambangan
emas PT G-Resource Martabe dengan warga Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan,
Sumatera Utara (Sumut) terus berlanjut. Informasi diterima hari ini, konflik
itu memicu pembakaran mobil dan pipa limbah milik perusahaan tambang, kemarin.
Keterangan yang diperoleh
menyebutkan, pembakaran itu terjadi Dusun Pulo Godang, Batang Toru yang masih
masuk areal perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara III. Tidak ada korban jiwa
maupun luka dalam kejadian tersebut.
Kejadian bermula ketika
ratusan warga asal Desa Hutaraja, Muara Hutaraja, Bandar Hapinis, Mabang Pasir,
Raniate, dan Bandar Tarutung, Kecamatan Muara Batang Toru, datang ke lokasi
dengan mengendarai sejumlah kendaraan bak terbuka. Mereka berusaha menghentikan
proses penanaman pipa pembuangan limbah yang sedang berlangsung. Aliran pipa
itu rencananya akan berakhir di tepian sungai.
Satuan pengamanan perusahaan
yang mengendarai mobil Ford Ranger sempat berusaha menghadang massa. Tidak
terima dengan penghadangan itu, massa kemudian membakar kendaraan bak terbuka
tersebut.
“Pembakaran itu sekitar jam
13.30 siang tadi,” kata E. Nasution, salah seorang warga yang kebetulan
menyaksikan peristiwa itu.
Tak hanya membakar mobil,
warga juga membakar pipa-pipa milik G- Resource yang akan mengalirkan limbah ke
Sungai Batang Toru. Asap hitam membubung ke atas. Sejumlah pohon sawit yang
berada di sekitar pipa ikut terbakar.
Tindakan warga dipicu
kekecewaan karena perusahaan tetap membuang limbah ke sungai. Sebelumnya, warga
meminta hal itu tidak dilakukan. Pembuangan limbah itu dinilai akan
menghancurkan kehidupan warga yang bersumber di sungai itu.
Langkah yang diambil warga
hari ini, diharapkan dapat menjadi perhatian pihak perusahaan. Kerugian akibat
kejadian ini mencapai ratusan juta, namun belum ada keterangan dari pihak
G-Resource terkait masalah ini.(waspada)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar