awam green
Gunung Panderman di Kota Batu akan segera habis pohonnya dan sungai di
Malang akan penuh dengan kotoran sapi jika saja tidak ada yang peduli dengan
limbah ini. Bagaimana tidak sekitar 1.300 sapi perah milik penduduk di lereng
tersebut mengahasilkan limbah 10 ton lebih perhari.
Maka R.Soeradji sebagai juru juru kunci gunung Panderman mulai 10 tahun
lalu membuat inovasi bungker limbah yang bisa menghasilkan bio gas untuk
memasak warga. Bio gas ini juga untuk menyalakan lampu jika sedang pemadaman
listrik.
Sempat Khawatir
Awalnya dia juga khawatir, namun kemudian semua berangsur hilang ketika
bungker itu sudah menghasilkan bio gas dan bisa untuk memasak. Namun ada
persoalan yang kedua yakni masalah bau ketika memasak. Dan itu bisa disiasati
dengan menghilangkan spuyer yang ada di kompor, kemudian menyalakannya dengan
korek api. Dan itu sama sekali tidak membahayakan.
Kini hampir
semua penduduk desa menggunakan bungker untuk fasilitas memasak, sehingga tidak
ada limbah yang terbuang sia-sia dan dapat mengotori sungai. Adapun manfaat
yang kedua adalah, penduduk tidak lagi menebang pohon di hutan sebagai bahan
kayu bakar, sehingga debit sumber air tersebut tetap terjaga dan kegundulan
hutan tidak terjadi.
Pria tiga anak ini membuat Pemkot Batu tergugah untuk membantu penduduk
dalam pembuatan bungker bio gas ini. Dia menuturkan bahwa Pemkot Batu ikut juga
berperan besar untuk meyakinkan langsung kepada penduduk dengan mencoba
langsung makanan hasil masakan yang disajikan.
Buah Manis Perjuangan
Dari 270 Kepala Keluarga di desanya, 80% penduduk sudah merasakan manfaat
dari alat ini. Setiap bungker dari kotoran 9 ekor sapi bisa digunakan oleh 3
rumah, sedangkan kotoran dari 25 sapi bisa untuk 5-8 rumah. Dia juga
memperagakan cara menyalakan lampu petromax dari bio gas ini. Lampu yang
sewaktu dulu haru dipompa dalam waktu lama, namun dari bio gas itu bisa menyala
dalam hitungan detik.
Pada musim penghujan dia bersama para warga lain selalu melakukan penghijauan di gunung tersebut dengan berbagai
tanaman. Untuk daerah sekitar mata air dia menanam bermacam-macam bambu.
Upaya dan partisipasi masyarakat ini ternyata berhasil, tidak ada yang
berani menebang pohon kecuali dengan beberapa syarat. Jika mereka melanggar
sesuai kesepakatan seluruh warga, dia harus menanam 100 pohon.
Semoga semua yang dilakukan mendapat balasan di Tuhan Yang Maha Kuasa…Allah
azza wajalla…
Penulis : Arif khunaifi
Salam Cinta Indonesia…Salam Lestari….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar