awam green
Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang biasa disebut sebagai Bumi
"Barra na barra", atau daerah penghasil beras, ternyata masih ada yang
tidak bisa menikmati kekayaan hasil pertanian Bumi Lasinrang ini.
Hamparan sawah di berbagai sudut di kabupaten dengan luasnya mencapai
ribuan hektar masih menyisakan 19.481 orang yang tidak bisa menikmati
hasil padi. Bahkan, mereka tidak termasuk dalam penikmat beras miskin
(raskin).
Adalah Bunga (80), salah seorang di antara mereka yang tidak mendapatkan raskin. Warga Kelurahan Penrang, Kecamatan Watang Sawitto, ini tinggal di gubuk yang hanya berukuran 3 x 4 meter, beralaskan tikar plastik dengan atap rumah yang bocor jika turun hujan.
Adalah Bunga (80), salah seorang di antara mereka yang tidak mendapatkan raskin. Warga Kelurahan Penrang, Kecamatan Watang Sawitto, ini tinggal di gubuk yang hanya berukuran 3 x 4 meter, beralaskan tikar plastik dengan atap rumah yang bocor jika turun hujan.
Bunga juga mengaku tidak mendapatkan pembagian beras raskin. "Saya tidak tahu, Pak, kenapa tidak ada bagian saya. Padahal, sebelumnya ada," katanya lirih. "Beras itu sangat saya butuhkan,” ujarnya lagi.
Kepala Kelurahan Penrang, A Ikbal B Tanri, ditemui dikantornya, mengatakan, setelah dikoordinasikan dengan lingkungan sampai pada tingkat RW dan RT, ternyata memang mereka tidak dilibatkan pada pendataan. Seharusnya, kata Ikbal, semua personel di tingkat bawah harus terlibat langsung ketika dilakukan pendataan karena mereka sangat paham kondisi warganya
Suddin Syamsuddin | Glori K. Wadrianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar