Awam Green
Suparman Sultan | Glori K. Wadrianto
KOMPAS.com - Ratusan hektar sawah di
Desa Pondre, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara,
mengalami kekeringan sejak beberapa hari lalu. Kekeringan terjadi karena
instalasi air utama yang mengairi sawah rusak diterjang bencana banjir
bandang bulan lalu.
Warga sekitar sangat berharap pemerintah setempat memberi perhatian untuk membenahi sumber pengairan tersebut. Salah satu petani bernama Ambe Tuo, Rabu (13/6/2012) mengungkapkan harapannya itu.
Warga sekitar sangat berharap pemerintah setempat memberi perhatian untuk membenahi sumber pengairan tersebut. Salah satu petani bernama Ambe Tuo, Rabu (13/6/2012) mengungkapkan harapannya itu.
Ambe menambahkan, jika jalur pengairan sawah tidak rusak, pertengahan bulan ini para petani sudah mulai memanen. Namun, hari bahagia itu dipastikan batal, karena jadwal panen pertengahan tahun 2012 dipastikan gagal, karena sawah yang mengering.
Warga lain di Desa Ponre juga menginginkan bantuan pemerintah terhadap pembenahan saluran pengairan. Seorang petani bernama Sukri menekankan, Pemerintah harus transparan dalam menangani masalah ini. "Nanti kita yang akan berusaha sendiri dengan cara patungan dana. Daripada menunggu begitu lama. Yang jadi masalah pemerintah juga sudah mengatakan sendiri kalau itu menjadi tanggungan mereka," tandas Sukri.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kolaka, Jamaleng, mengatakan, saat ini BPBD masih mempunyai kendala dana. "Kita sudah punya konsep pembangunan saluran pengairan sawah secara permanen, namun anggaran dari pusat sendiri belum cair. Padahal usulan dan proposal pascabencana ini sudah kita serahkan ke pusat," kata Jamaleng.
"Nah, sambil menunggu anggaran dari pusat kami inisiatif untuk membuat yang sementara dulu yaitu berupa pipa paralon yang berukuran besar. Kendalanya juga di pemda, karena dana taktis tanggap darurat itu pemda yang pegang bukan BPBD," sambung Jamaleng.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kolaka Ahmad Safei mengakui bahwa Pemda Kolaka memang memiliki dana taktis bencana alam. Namun ia mengaku tak mengetahui besaran dana tersebut. "Dana itu disimpan di badan pengelolahan keuangan dan aset daerah," katanya singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar