Morowali - Sulawesi Tengah
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ruslan Mustafa,
mengatakan petugas BPBD belum menemukan satu dari dua korban yang hilang
akibat banjir di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
"Korban yang belum ditemukan itu bernama Tuanderi, 9, warga Kecamatan Petasia," kata Ruslan di Palu, Kamis (12/7).
Sedangkan korban lainnya, Kevin, 6, yang hanyut terbawa banjir telah ditemukan di Sungai Tambalako pada Rabu (11/7) dalam kondisi tidak bernyawa. Kedua korban, kata Ruslan, hanyut terbawa arus saat hendak menyeberangi sungai di wilayah itu pada Sabtu (7/7).
Ia juga mengatakan, masih banyak korban banjir yang masih
bertahan di posko penampungan pengungsi karena rumah mereka digenangi
air. Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Bungku
Tengah, Bungku Barat, Bungku Timur, dan Bumi Raya mengakibatkan lebih
300 rumah dan sejumlah fasilitas pemerintah, termasuk satu buah jembatan
putus diterjang arus. Hingga kini, kata Ruslan, wilayah Kabupaten
Morowali masih diguyur hujan deras.
"Korban yang belum ditemukan itu bernama Tuanderi, 9, warga Kecamatan Petasia," kata Ruslan di Palu, Kamis (12/7).
Sedangkan korban lainnya, Kevin, 6, yang hanyut terbawa banjir telah ditemukan di Sungai Tambalako pada Rabu (11/7) dalam kondisi tidak bernyawa. Kedua korban, kata Ruslan, hanyut terbawa arus saat hendak menyeberangi sungai di wilayah itu pada Sabtu (7/7).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulteng melaporkan beberapa hari ini dan ke depan wilayah Sulteng masih diguyur hujan. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Palu Aschadi mengimbau warga tetap waspada karena bencana alam banjir dan tanah longsor sangat memungkinkan terjadi pada saat curah hujan tinggi. (Ant/OL-04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar