Balaesang Tanjung - Donggala - Sulawesi Tengah,
Lima
orang warga di Kecamatan Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten
Donggala, Sulawesi Tengah, terluka karena tertembak aparat kepolisian
setempat saat mereka menolak rencana eksplorasi tambang, Rabu.
"Sekarang kami masih berhadapan dengan polisi. Polisi memaksa kami mundur dengan menembak kami. Tolong kami dibantu Pak," kata Saeni, warga Balaesang Tanjung saat dihubungi.
Saeni mengatakan, kerusuhan tersebut terjadi di Desa Kamonji, sekitar 100 kilometer arah utara Kota Palu. Dia mengatakan, ratusan masyarakat yang konsentrasi di Desa Kamonji menolak rencana eksploitasi tambang bijih emas di daerah itu dipukul mundur aparat kepolisian dari Polres Donggala.
Sehari sebelumnya, masyarakat dari sejumlah desa meluapkan amarahnya dengan membakar kamp perusahaan beserta dua unit alat berat yang ada di lokasi. Masyarakat juga merusak sejumlah rumah warga lainnya karena dianggap mereka mendukung rencana eksplorasi bijih emas.
"Sekarang kami masih berhadapan dengan polisi. Polisi memaksa kami mundur dengan menembak kami. Tolong kami dibantu Pak," kata Saeni, warga Balaesang Tanjung saat dihubungi.
Saeni mengatakan, kerusuhan tersebut terjadi di Desa Kamonji, sekitar 100 kilometer arah utara Kota Palu. Dia mengatakan, ratusan masyarakat yang konsentrasi di Desa Kamonji menolak rencana eksploitasi tambang bijih emas di daerah itu dipukul mundur aparat kepolisian dari Polres Donggala.
Sehari sebelumnya, masyarakat dari sejumlah desa meluapkan amarahnya dengan membakar kamp perusahaan beserta dua unit alat berat yang ada di lokasi. Masyarakat juga merusak sejumlah rumah warga lainnya karena dianggap mereka mendukung rencana eksplorasi bijih emas.
Redaktur: Hazliansyah
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar