Donggala, Sulawesi tengah,
Kepala Kepolisian Sektor Balaesang, AKP Teguh Basuki membantah adanya
lima orang warga yang tertembak oleh polisi hingga menyebabkan mereka
terluka.
“Itu informasi sesat dan provokatif yang dihembuskan
warga. Situasi di sini sudah kondusif , tolong mbak disampaikan sama
teman-teman wartawan itu tidak benar,” kata Teguh dihubungi Kompas.com, Rabu (18/7/2012).
Teguh hanya membenarkan ada warga Kamonji yang meninggal dunia, tapi bukan karena tertembak melainkan karena sakit.
Sementara itu, saat ini situasi di Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala sudah kondusif pasca-demonstrasi warga menolak tambang pada Selasa (17/07/2012/) kemarin. Untuk mengantisipasi unjuk rasa yang berakhir anarkis, sebanyak 70 personel polisi disiagakan di lokasi tersebut.
Teguh hanya membenarkan ada warga Kamonji yang meninggal dunia, tapi bukan karena tertembak melainkan karena sakit.
Sementara itu, saat ini situasi di Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala sudah kondusif pasca-demonstrasi warga menolak tambang pada Selasa (17/07/2012/) kemarin. Untuk mengantisipasi unjuk rasa yang berakhir anarkis, sebanyak 70 personel polisi disiagakan di lokasi tersebut.
Sebelumnya diberitakan, lima warga yang menolak tambang
emas di Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah,
tertembak aparat kepolisian. Mereka adalah Sando, Aldin, Culi, Aksan dan
Iting.
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati
Editor : Farid Assifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar