#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Senin, 23 Juli 2012

Longsor Dilokasi Tambang, Desa Tapunggaya Terancam Tenggelam

Wanggudu, Dampak negatif dari aktivitas pertambangan bena-benar kini telah dirasakan penduduk Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, Konawe Utara (Konut). Akibat lonsor dari salah satu areal perusahaan pertambangan, akhir pekan lalu, desa itu terancam tenggelam dalam kurun lima tahun kedepan. "Penduduk di desa ini harus segera direlokasi sebelum memakan korban jiwa," ujar Hj Jamila, anggota DPRD Konut dari desa Tapunggaya, akhir pekan lalu.

Dikatakannya, perusahaan harus bertanggungjawab terhadap bencana alam yang akan menimpa desa tersebut. "Ini tidak bisa dibiarkan. Perusahaan harus bekerjasama dengan Pemkab mencari lokasi pemukiman bagi warga yang tinggal di aeral pertambangan. Sekarang ini sudah mulai longsor dan beberapa rumah tertimpa longsoran. Dan pada saat banjir bandang beberapa waktu lalu desa ini juga ikut tergenang banjir,” ujarnya.

Menurut Hj. Jamila, akses menuju desa itu sampai saat ini masih sangat sulit dilalui. Ini dikarenakan jalan ditempat ini semakin parah karena merupakan jalan tanah.
"Jika hujan turun deras dan tidak berhenti, daerah itu pasti mengalami banjir. Apalagi daerah itu berada di wilayah pertambangan. Perlu perjuangan keras hingga kita bisa sampai ditempat ini," ujar politisi asal Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) ini.

Senada dengan itu, Ketua Komisi C, Abdul Hakim, juga meminta pihak perusahaan dan Pemkab segera merelokasi beberapa desa di wilayah tersebut sebelum musibah lebih besar menimpa penduduk.

"Mengenai wilayah dan anggaran untuk melakukan pemindahan itu akan dipikirkan nantinya. Ini untuk mencegah timbulnya korban yang banyak, jika suatu saat nanti terjadi banjir dan longsor," tandasnya. (p15)

www.kendarinews.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar