#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Rabu, 04 Juli 2012

Penambangan Nikel di Baubau Diprotes Warga

awam green, palu sulawesi tengah
Warga dan mahasiswa di Baubau, Sulawesi Tenggara, Rabu (4/7) memprotes aktivitas penambangan nikel di wilayahnya. Kericuhan tak dapat dihindarkan saat ratusan warga dan mahasiswa ini berusaha masuk ke dalam Kantor Wali Kota Baubau. Pasalnya, polisi pamongpraja yang berjaga di depan pintu masuk tak mengizinkan pengunjuk rasa menemui Wali Kota MZ Amirul Tamim.

Dalam aksi ini, ratusan warga yang pada umumnya nelayan dan sejumlah mahasiswa menuntut pihak PT BIS tidak melakukan penambangan di Kelurahan Lowulowu. Pasalnya, semenjak perusahaan swasta ini beroperasi telah terjadi pencemaran lingkungan, khususnya di sekitar pantai sehingga penghasilan nelayan berkurang.
Setelah berorasi berjam-jam dan tidak satu orang pun dari pihak pemerintah setempat menemui pengunjuk rasa, akhirnya demonstran kembali berusaha masuk dan mendobrak barisan penjagaan polisi pamong praja. Kericuhan pun kembali terjadi. Karena tak juga bisa menembus masuk, massa ini akhirnya membubarkan diri.(ADO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar