#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Minggu, 26 Agustus 2012

Banjir Bandang Juga Landa Kota Palu

Banjir bandang di Sulawesi Tengah tidak hanya terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, tapi juga melanda Kota Palu. "Sungai Poboya di Kota Palu meluap dan tanggul sungai jebol sepanjang 200 meter," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilis yang diterima Tempo, Minggu, 26 Agustus 2012.

Banjir banding yang melanda Kota Palu terjadi Sabtu, 25 Agustus 2012 pukul 22.00. Dua orang dikabarkan meninggal dunia dan dua orang lainnya dinyatakan hilang. "Korban tewas dan hilang berprofesi sebagai penambang emas," ujar Sutopo menjelaskan.
Banjir juga menyebabkan lima rumah hanyut serta 200 rumah lainnya terendam. Kantor Lurah Talise, Palu Timur, juga dikabarkan ikut terendam. Sebanyak 101 jiwa terpaksa mengungsi.

Adapun banjir bandang yang melanda Kabupaten Parigi Moutong mengakibatkan dua orang tewas, satu orang hilang, empat luka berat dan dua orang luka ringan. Selain itu, sebanyak 1.424 jiwa atau 356 kepala keluarga dikabarkan sudah mengungsi.

Banjir bandang di Kabupaten Parigi Moutong menerjang Desa Boyangtongo, Desa Lemusa, Desa Dolago, Desa Gangga, Desa Nambaru dan Desa Tindaki, Kecamatan Parigi Selatan.

Menurut Sutopo, BNPB telah mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah daerah setempat mewaspadai siklon tropis Bolaven yang melanda bagian timur Hongkong di Laut Cina Selatan. "Siklon ini akan memberikan dampak bagi cuaca di wilayah timur Indonesia," Sutopo memaparkan.

SUBKHAN

tempo.co 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar