#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Rabu, 01 Agustus 2012

Petani Ditembak, Mahasiswa Lampung Demo

Terkait penembakan petani di Ogan Ilir, Sumatera Selatan oleh personil brimob Polda Sumatera Selatan yang menewaskan satu orang, puluhan mahasiswa di Bandarlampung menggelar aksi solidaritas di depan kantor PTPN VII Lampung, Rabu (1/8) sekitar pukul 10.00 WIB .

Mereka meminta kepada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menghentikan kekerasan terhadap kaum tani dalam penyelesaian konflik agaria.

Puluhan aktivis mahasiswa dari berbagai elemen mahasiswa seperti Front Mahasiswa Nasional (FMN) , Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan humanika ini menggelar aksi solidaritasnya di pintu gerbang kantor PTPN VII Lampung.
Dalam aksi solidaritas ini, para aktivis mahasiswa ini mengecam tindak kekerasan dan penembakan yang dilakukan brimob Polda Sumatera Selatan terhadap warga disekitar PTPN VII Cinta Manis, Ogan Ilir Sumatera Selatan pada Jumat 27 juli lalu.

Menurut Praja Wiguna , 26, dalam orasinya mengatakan, berbagai tindak kekerasan yang disertai penembakan terhadap warga , dan menambah personil pada tahun depan untuk menghadapi warga, dindikasikan pemerintah sekarang ini anti demokrasi dan mengedepankan watak militernya.

Dalam aksi solidaritas ini, mereka menuntut kepada Kapolri menarik personil Polri dari lokasi konflik Agaria di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dan diharapkan kepada aparat kepolisian untuk bersikap netral dalam penyelesaian konflik Agaria yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia

Selain itu, menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membentuk Panitia Nasional Penyelesaian Konflik Agaria.

Aksi unjuk rasa berjalan tertib, meski demikian aksi solidaritas ini sempat menimbulkan kemacetan di Jalan Teuku Umar, Kedaton Bandarlampung.(Koesma/dms)

www.poskotanews.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar