#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Senin, 17 September 2012

Harga Anjlok, Ribuan Petani Garam Buang Garam di Tengah Jalan

JARINGNEWS.com - Dengan membawa puluhan truk bermuatan garam. Ribuan petani garam dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pengarengan, Kecamatan Torjun dan Kecamatan Sereseh Kabupaten Sampang Madura, melakukan aksi demo.

Aksi yang di awali dari kacamatan Pengarengan menuju gedung DPRD Sampang ini, selain membawa ratusan poster berisikan tuntutan terhadap rendahnya harga garam, mereka juga menabur garam dan menuangkan garam tersebut di sepanjang jalan kurang lebih sepanjang 10 Km, tabur garam ini di lakukan untuk mengambarkan bentuk kekesalan mereka terhadap turunya harga garam yang hanya terjual sekitar Rp.250.

Pantauan di lokasi, Aksi yang di lakukan ribuan pateni garam ini, juga membuat kemacetan arus lalu lintas, sebab, garam yang di taburkan di tengah jalan provinsi ini mencapai ratusan kwintal. sehingga arus lalu lintas baik dari arah Surabaya maupun yang dari arah Pamekasan terhalang oleh tumpukan garam.

Sesampainya di depan gedung DPRD Sampang. Aksi ribuan masa ini, di hadang oleh ratusan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan terhadap ribuan petani garam tersebut. Sempat terjadi ketegangan dengan aparat saat para pendemo meminta anggota dewan menemui masa, beberapa aparat berusaha membujuk pendemo untuk bersabar.

"Tolong bapak-bapak bersabar kami masih usahakan agar para anggota dewan ini bisa menemui sampean," Terang Kompol Alfian saat mengamankan masa. Senin siang (17/9)

Selang beberapa menit akhirnya Hoda'i ketua komisi A DPRD Sampang keluar dan menemui massa, namun anggota dewan tersebut hanya di minta menyaksikan penuagan satu truk garam yang di turunkan di depan pintu gerbang gedung DPRD Sampang.

"Kami hanya ingin menujukan kepada aggota dewan bahwa garam ini tidak ada harganya, tolong perjuangkan nasib kami, sebagai anggota dewan kalian harus memperjuangkan nasib kami," terang Salim, korlap aksi ribuan petani garam tersebut.

Setelah di lakukan negosiasi akhirnya sepakat 20 orang perwakilan pendemo di harapkan bisa masuk dan berungding dengan para anggota dewan.

Di dalam gedung perwakilan rakyat ini, 20 orang perwakilan demonstran ditemui langsung oleh Kian Santang, wakil ketua DPRD Sampang dan di dampinggi beberapa orang yang membidangi tentang garam. Di hadapan wakil ketua DPRD Sampang, Salim menyatakan dengan tegas ada 3 tuntutan petani garam terkait menurunya harga belakangan ini.

"kami menuntut kepada wakil rakyat ini untuk bisa mengembalikan harga garam yang sesuai dengan keputusan mentri perdagangan, yaitu untuk harga garam KW 1 Rp.750 dan KW 2 Rp.550. Kedua, kami minta kepada pemerintah untuk bisa menindak tegas para pejahat yang memainkan harga garam, terutama pihak pemerintah yang berkerja sama dengan pengusaha. Ketiga, kami meminta agar impor garam di stop," tegas Salim.

Mendapat tuntutan para petani garam. Kian Santang selaku wakil ketua DPRD Sampang berjanji akan memperjuangkan agar harga garam bisa normal sesuai dengan ketetapan yang telah keluarkan oleh mentri perdagangan.

"Kami akan mengawal kalian hingga ke Jakarta, kami juga ikut prihatin kepada nasib petani garam dan anjloknya garam di Madura," jelas Kian Santang.

Mendapat lampu hijau dari DPRD untuk memperjuangkan harga garam, akhirnya 20 orang perwakilan petani garam ini meningalkan gedung yang di ikuti oleh ribuan petani garam yang berada di luar gedung DPRD Sampang.

Informasi yang berhasil dihimpun, harga garam Madura saat ini, perkilogramnya hanya berkisar antara Rp.125 sampai Rp.250. 

Zamachsari A. Nugroho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar