|
Siswa Siswi Peserta Pelatihan " KIKIGAKI " |
Sabtu, 22 hingga 24 Desember 2012
dilakukan pelatihan Kikigaki
bertempat di Winner Resto & Cafe Silae,
Palu -Sulawesi Tengah. Secara harafiah Kikigaki diartikan “mendengar
- mendokumentasikan”. Namun secara luas diterjemahkan sebagai metode menggali pemikiran,
filosofi atau pengalaman hidup seorang meijin
(pembicara/narasumber) melalui wawancara yang selanjutnya dituliskan kembali tanpa
menambah, merubah makna atau arti dari kata-kata meijin. “ Seorang siswa yang melakukan Kikigaki diharapkan dapat berperan sebagai jembatan penghubung antara
meijin dengan masyarakat luas “ tutur
Motoko Shimagami, wakil direktur LSM i-i-network Jepang, sekaligus sebagai
penanggungjawab kegiatan Kikigaki di
Sulawesi Tengah.
|
Motoko Shimagami |
Di Sulawesi Tengah, kegiatan
serupa coba digagas tentunya disesuaikan dengan kondisi di Sulawesi Tengah, jelas
Ewin Laudjeng sebagai koordinator kegiatan. Kikigaki
ini diikuti oleh 16 orang siswa – siswi
sekolah dari SMA 1 Banawa, SMA Negeri 5 Palu, SMA 1 Banawa Tengah, dan SMA Swadaya Palu. Pelatihan ini
terlaksana atas kerjasama LSM i-i-network, YJKA, Komunitas Seni Pedati,
Perkumpulan Bantaya, LPA. Awam Green, dan didanai oleh the Resona Foundation
for Asia and Oceania.
|
Nahoko Yoshin |
Narasumber
dalam pelatihan Kikigaki yang
berlangsung di kota Palu menghadirkan Nahoko Yoshino dari Yayasan Jaringan
Koeksistensi dengan Alam (YJKA) Jepang. Menurutnya, “ sejak 10 tahun yang lalu,
YJKA Jepang bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dan
Departemen Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pemerintah Jepang menjalankan
program Kikigaki.
|
Siswa sedang latihan wawancara dengan meijin |
Program
ini, setiap tahunnya di ikuti oleh seratus (100) orang pelajar Sekolah Menengah
Atas di Jepang mengunjungi kalangan generasi tua yang hidup di daerah pedesaan,
dan belajar mendokumentasikan pengetahuan dan kearifan yang mereka miliki,
serta pola hidup tradisional yang berbasis pada alam, dengan menggunakan metode
Kikigaki " jelas Nahoko Yoshino
dihadapan siswa siswi SMA yang mengikuti kegiatan pelatihan ini.
|
Ardiansyah Lamasitudju, S.pd MS.i |
Pelatihan ini pula dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu,
bapak Ardiansyah Lamasitudju S.pd MS.i. Dalam sambutannya, beliau mengatakan
bahwa pentingnya menggali dan memahami kebudayaan serta kearifan masyarakat
lokal. Olehnya pada kesempatan ini, bapak Ardiansyah Lamasitudju S.pd MS.i berharap
pelatihan “Kikigaki” yang diikuti oleh siswa – siswi dari 4 sekolah SMA di
Sulawesi Tengah dapat dimanfaatkan secara baik, agar siswa sekolah dapat belajar
dan mengenal lebih jauh tentang kebudayaan, pengetahuan (kearifan) dari
pengalaman hidup para generasi (orang) tua diwilayah mereka masing – masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar