Detik News.com - Farham, anggota Mahasiswa Pencinta Alam Sultan Alauddin (Mapalasta) UIN
Alauddin, Makassar, yang hilang di gunung Ganda Dewata, di Kab. Mamasa,
Sulawesi Barat, akhirnya ditemukan oleh tim evakuasi. Namun kondisinya
sudah tidak bernyawa lagi.
Aiman Adnan, rekan korban saat dihubungi detikcom, Kamis (21/2/2013), menyebutkan ia dihubungi oleh anggota tim evakuasi dari Posko Mamasa siang tadi yang melaporkan bahwa jasad Farham sudah ditemukan sejak hari Minggu kemarin (17/2).
"Saat ini, tim evakuasi masih berada di sekitar pos 9, sekitar puncak gunung Ganda Dewata, untuk membawa turun jasad Farham, kami menerima informasi sekitar pukul 13.00 Wita, siang tadi bahwa jasad Farham sudah ditemukan," ujar Aiman.
Saat ini, lanjut Aiman, pihaknya belum
dapat memastikan jenazah rekannya yang merupakan mahasiswa Semester VI
jurusan Perencanaan Wilayah Kota UIN Alauddin Makassar ini akan
diantarkan ke daerah asalnya di Kab. Toli-toli, Sulawesi Tengah atau di
kampung halaman orang tua Farham di Kab. Majene, Sulawesi Barat.Aiman Adnan, rekan korban saat dihubungi detikcom, Kamis (21/2/2013), menyebutkan ia dihubungi oleh anggota tim evakuasi dari Posko Mamasa siang tadi yang melaporkan bahwa jasad Farham sudah ditemukan sejak hari Minggu kemarin (17/2).
"Saat ini, tim evakuasi masih berada di sekitar pos 9, sekitar puncak gunung Ganda Dewata, untuk membawa turun jasad Farham, kami menerima informasi sekitar pukul 13.00 Wita, siang tadi bahwa jasad Farham sudah ditemukan," ujar Aiman.
Farham merupakan pendaki yang dinyatakan hilang sejak tanggal 1 Februari 2013, bersama empat mahasiswa pendaki lainnya, yakni Muhammad Ilham dan Nurhidayat, rekan Farham di Mapalasta UIN Alauddin, Tamsil dari Mapala Universitas As'adiyah Mandar dan Awaluddin anggota Mapala Universitas Sulawesi Barat.
Namun keempat pendaki tersebut berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim evakuasi yang berjumlah sekitar 50 orang dua pekan lalu, jumat (8/2/2013).
Ketua Mapalasta UIN Alauddin, Hidayat saat ditemui detikcom, menyebutkan Farham terpisah dari keempat rekannya saat hendak mencari jalur turun ke kaki gunung. Normalnya gunung yang memiliki ketinggian 3067 meter dari permukaan laut ini dapat didaki selama 5 sampai tujuh hari.
Kelima mahasiswa pendaki tersebut melakukan ekspedisi sejak 23 Januari. Kelimanya dinyatakan hilang pada 30 Januari pekan lalu. Pencarian kelimanya sendiri mulai dilakukan pada selasa (5/2), oleh sekitar 50 tim gabungan dari SAR dan kelompok pecinta alam lainnya di Sulbar dan Sulsel.
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews (mna/mad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar