#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Selasa, 10 April 2012

Masyarakat Balaesang Tanjung Tolak PT. Cahaya Manunggal Abadi

Rencana PT. Cahaya Manunggal Abadi (PT.CMA) melakukan aktifitas pertambangan emas di kecamatan Balaesang Tanjung ditolak oleh masyarakat. Penolakan ini disampaikan secara terbuka dengan melakukan aksi demontrasi ke kantor Badan Lingkungan Hidup kabupaten Donggala dan berakhir pada dialog dengan DPRD kabupaten Donggala pada tanggal 6 Maret 2012.

Kamis, 08 Desember 2011

LAHIRNYA SEBUAH PERATURAN DAERAH KOTA PALU, TERKAIT PENANGANAN KONFLIK BERBASIS KOMUNITAS

Oleh : Wing Prabowo, SH

Manusia sebagai mahluk sosial, secara lahiriah dan batiniah memerlukan orang lain dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Sejak lahir, ia mulai berinteraksi dan bergantung dengan keluarganya. Seiring pertambahan usia, kerangka pola interaksi yang dilakukan semakin meluas merambah lingkungan di luar keluarga. Dari pola interaksi itulah kemudian saat nilai-nilai, norma-norma, kepentingan-kepentingan, dan faktor pembeda lainnya yang melekat pada diri manusia itu saling berbenturan, tak dapat saling memahami, akhirnya menciptakan perseteruan-perseteruan yang berunjung pada sebuah konflik.