Akhir-akhir ini konflik kehutanan khususnya masalah tenurial
kembali marak terjadi di Sumatera Utara. Dominan konflik tersebut disertai
tindak kekerasan oleh aparatur kepolisian maupun kelompok sipil seperti yang
dialami masyarakat Padang Lawas, Langkat, Madina, Tapanuli Selatan, dan Humbang
Hasundutan.
Bukan hanya itu, kriminalisasi kepada rakyat juga selalu
menjadi ujung tombak meredam aksi rakyat untuk menuntut haknya. "Kami
Sangat menyesalkan dan sekaligus khawatir dengan cara-cara pendekatan
penanganan konflik yang terjadi, karena akan memicu suasana tidak kondusif di
Sumatera Utara," demikian ujar Sekjen Komunitas Peduli Hutan Sumatera
Utara (KPHSU) Jimmy Panjaitan.