#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Selasa, 19 Juni 2012

Petani di Negeri Agraris Masih Miskin

awam green

Oleh: Imansyah Rukka
 
SALAM Petani Indonesia. Apa kabar petani Indonesia? Kali ini Petani Center sebagai salah satu LSM Nasional ingin memberikan sedikit prespektif serta membuka pandangan masyarakat terhadap keadaan petani kita saat ini di Indonesia.

Yang saya maksud kali ini adalah petani tanaman pangan terutama padi. Setelah beberapa tahun pemerintah Indonesia meluncurkan berbagai program untuk mendokrak stok pangan nasional ternyata ada yang masih dilupakan pemerintah, yaitu nasib petani itu sendiri. Sehingga seakan-akan petani hanyalah sebuah lilin, yang menerangi sekelilingnya namun sedikit demi sedikit dirinya akan terbakar habis.
 

Harga Keranjang Melejit, Petani Tembakau Menjerit

awam green

Sejumlah petani di Kabupaten Temanggung mengeluhkan mahalnya harga keranjang tembakau yang mencapai ratusan ribu rupiah. Padahal panen raya sendiri masih sekitar bulan Agustus-September-Oktober dan semestinya berdasar pengalaman sebelumnya untuk bulan Juni seharusnya harga masih murah.

Sutiyo (32) petani tembakau asal Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, mengatakan, saat ini harga keranjang per kepok (dua kranjang satu tangkup) sudah mencapai Rp 150 ribu. Harga tersebut kata dia, merupakan yang tertinggi sebelum panen raya.