awam green - palu
Siswa sebanyak 4 kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), masih menggunakan gedung sekolah mirip kandang ayam. Gedung ini beratapkan alang-alang yang sudah bolong di sana- sini dan berdinding pelepah bebak gewang. Gedung ini pun nyaris roboh dan mengancam keselamatan murid dan guru.
Gedung baru yang dibangun sejak tahun 2011 lalu belum rampung. Padahal gedung baru ini dikerjakan secara keroyokan oleh empat kontraktor. Salah satu kontraktor adalah istri seorang kepala sekolah. Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten TTU bersikap masa bodoh.
"Kami minta jaksa turun periksa proyek ini. Sebab sejak dibangun tahun 2011 lalu, gedung sekolah itu belum rampung. Ada empat kontraktor yang kerja secara keroyokan. Tiga kontraktor telah menyelesaikan bagian pekerjaannya. Salah satu kontraktor istri seorang kepala sekolah, pergi meninggalkan pekerjaan proyeknya," jelas Ketua Pansus DPRD Kabupaten TTU, Agustinus Talan, Senin (25/6/2012) siang.
Yang sangat mengesalkan, lanjutnya, Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt, bersikap masa bodoh termasuk Dinas PPO setempat. "Masih banyak kasus proyek pembangunan sekolah yang amburadul serta terlantar. Pemerintahan model apa ini? Kacau sekali," kritik Talan yang menjabat sebagai Ketua Pansus sejak tahun 2010 lalu.
Siswa sebanyak 4 kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), masih menggunakan gedung sekolah mirip kandang ayam. Gedung ini beratapkan alang-alang yang sudah bolong di sana- sini dan berdinding pelepah bebak gewang. Gedung ini pun nyaris roboh dan mengancam keselamatan murid dan guru.
Gedung baru yang dibangun sejak tahun 2011 lalu belum rampung. Padahal gedung baru ini dikerjakan secara keroyokan oleh empat kontraktor. Salah satu kontraktor adalah istri seorang kepala sekolah. Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten TTU bersikap masa bodoh.
"Kami minta jaksa turun periksa proyek ini. Sebab sejak dibangun tahun 2011 lalu, gedung sekolah itu belum rampung. Ada empat kontraktor yang kerja secara keroyokan. Tiga kontraktor telah menyelesaikan bagian pekerjaannya. Salah satu kontraktor istri seorang kepala sekolah, pergi meninggalkan pekerjaan proyeknya," jelas Ketua Pansus DPRD Kabupaten TTU, Agustinus Talan, Senin (25/6/2012) siang.
Yang sangat mengesalkan, lanjutnya, Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt, bersikap masa bodoh termasuk Dinas PPO setempat. "Masih banyak kasus proyek pembangunan sekolah yang amburadul serta terlantar. Pemerintahan model apa ini? Kacau sekali," kritik Talan yang menjabat sebagai Ketua Pansus sejak tahun 2010 lalu.