#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Kamis, 19 Juli 2012

Mabes Polri Belum Dilapori Penembakan 5 Warga di Donggala

Markas Besar Polri mengaku belum mengetahui informasi tertembaknya lima warga di Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Rabu kemarin (18/7). Kelima warga ini diduga tertembak ketika bentrokan bersama ratusan personil kepolisian yang diturunkan dari Mapolres Donggala ke Desa Malei.

"Informasi ada luka-luka. Tapi kita belum tahu apa sebabnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (19/7).

Sebelumnya, berdasarkan laporan dari Radar  Sulteng (JPNN Group) kejadian tragis ini terjadi sehari setelah aksi pembakaran di base camp PT Citra Manunggal Abadi (CMA), dan pengrusakan sejumlah rumah warga di Desa Malei, oleh pendemo pada Selasa (17/7). Saat aksi demo berlanjut, kelima warga ini tertembak oleh polisi yang berusaha mengamankan demo dari tindakan anarkis warga.  Lima orang yang tertembak antara lain Masdudin (50), Aksan (45), Idin (35), dan Maruf (32) warga di Desa Malei, dan satu lagi Rusli warga di Desa Kamonji.

Rabu, 18 Juli 2012

5 Warga Donggala Sulteng Tertembak, Warga Mengungsi ke Gunung

Ratusan warga di sejumlah desa di Kecamatan Balaesang Tanjung, Donggala, Sulawesi Tengah yang selama beberapa hari menggelar demonstrasi menolak kehadiran tambang emas, mengungsi ke gunung-gunung. Mereka takut ditangkap polisi pasca tertembaknya 5 orang dalam aksi tersebut.

Demikian disampaikan Irham Wandano, warga setempat melalui sambungan telepon, Rabu (18/7/2012) sore. Ia membenarkan adanya 5 warga menjadi korban penembakan polisi dan sebagian besar warga kini mengungsi.

"Tadi saya sempat melihat warga yang tertembak di kakinya. Kakinya hancur," kata Irham dengan nada ketakutan.