#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Sabtu, 04 Agustus 2012

Ketua FMKH Sulteng : Masalah Di Balaesang Tanjung, Upaya Memisahkan Masyarakat Atas Ruang Hidup, Sumber Kehidupan Dan Penghidupannya

Ketua Forum Masyarakat Kawasan Hutan ( FMKH ) Sulawesi Tengah, Andreas Lagimpu menegaskan bahwa penyelesaian masalah yang terjadi di kecamatan Balaesang Tanjung masih sebatas permukaan saja, belum pada akar masalah yang sesungguhnya. Karena apa yang terjadi disana merupakan upaya masyarakat dalam memperjuangkan ruang hidup, ruang penghidupan mereka.

Saya, ungkapnya, sangat prihatin dan menyesalkan tindakan aparat kepolisian sebagai pengayom masyarakat, dan terkesan terlalu berlebihan dalam melakukan tindakan pengamanan. Walaupun hingga saat ini pihak kepolisian terus berdalih dan bersikukuh telah melaksanakan tugas sesuai protap, tetapi bukankah kita harus mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam melakukan tugas apapun.

MANIFESTO GELANGGANG MAHASISWA FISIP (GMF) ATAS TRAGEDI PENEMBAKAN RAKYAT DI BALAESANG TANJUNG

Doc, Photo AG 2012

Salam Pembebasan…!

Pada hari ini di bulan suci yang penuh berkah kami Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako turun kejalan sebagai respons atas tragedy penembakan rakyat Balaesang Tanjung oleh aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Untuk kesekian kalinya dari ratusan kasus yang memperhadapkan rakyat dengan pemilik modal, kembali aparat kepolisian Republik Indonesia menembaki rakyat yang berusaha mempertahankan hak atas sumber penghidupan mereka.