Pernyataan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana yang menyebut bahwa penembakan terhadap lima warga Balaesang Tanjung sudah procedural, dinilai aneh oleh kalangan mahasiswa. Mereka menilai Kapolda sangat melindungi kesalahan anggotanya.
Menurut puluhan mahasiswa, dari sini sangat jelas terlihat bahwa kepolisian tidak berpihak terhadap hak-hak rakyat, melainkan membela kaum investor.
“Sungguh sangat aneh kalau penembakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap masyarakat Balaesang Tanjung adalah sesuatu hal yang prosedural. Sementara masyarakat hanya mempertahankan apa yang menjadi haknya,” ujar Koordinator Lapangan Gerakan Mahasiswa FKIP (GMF) Untad, Fandi.
Menurut puluhan mahasiswa, dari sini sangat jelas terlihat bahwa kepolisian tidak berpihak terhadap hak-hak rakyat, melainkan membela kaum investor.
“Sungguh sangat aneh kalau penembakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap masyarakat Balaesang Tanjung adalah sesuatu hal yang prosedural. Sementara masyarakat hanya mempertahankan apa yang menjadi haknya,” ujar Koordinator Lapangan Gerakan Mahasiswa FKIP (GMF) Untad, Fandi.