#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Selasa, 04 Desember 2012

Separuh Sulteng Rentan Rawan Pangan

HARIANMERCUSUAR.com - Sebanyak 57 kecamatan dari 151 kecamatan di Sulteng ternyata rentan terjadi rawan pangan. Ironisnya, sebagian daerah itu masuk dalam andalan kawasan lumbung pangan.

Dari data diperoleh, 57 kecamatan yang rentan rawan pangan itu dihuni hampir 1 juta penduduk Sulteng, tepatnya 977.878 jiwa. Mengacu sebaran wilayah kecamatan, daerah rentan terbanyak berada di Donggala dan Morowali, masing-masing sepuluh kecamatan. Menyusul Parigi Moutong, Donggala dan Banggai Kepulauan masing-masing delapan kecamatan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel.

Sabtu, 01 Desember 2012

Dosen Untad Di Tangkap, Direktur PT.CMA Di Diamkan Proses Hukumnya



Palu, Sulawesi Tengah
Jumat malam, 23 November 2012 pukul 20.00 Ir. Jamlis Lahandu Msi salah seorang dosen fakultas Pertanian Universitas Tadulako di jemput oleh pihak kepolisian resort Donggala dikediamannya untuk dimintai keterangan terkait dengan dugaan sebagai aktor intelektual dalam kasus pengrusakan alat berat milik PT.Cahaya Manunggal Abadi (PT.CMA) di kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala.

Dalam pemberitaan media lokal dijelaskan bahwa Ir. Jamlis Lahandu Msi ditangkap tanpa melakukan perlawanan merupakan sebuah upaya melemahkan karakter dan menjatuhkan psikologi masyarakat Balaesang Tanjung dalam memperjuangkan hak – haknya. Sebab pada kenyataannya selama ini Ir. Jamlis Lahandu Msi tidak pernah melarikan diri atau gentar sedikit pun sejak beliau dikabarkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak kepolisian resort Donggala. Bahkan selama ini, beliau tetap menjalankan tugasnya sebagai dosen.