RADARSULTENG.co.id - Aksi demonstasi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Podi Kecamatan
Tojo Senin (4/3) baru-baru ini, timbul karena masyarakat melihat bahwa
eksploitasi yang dilakukan oleh PT Artaindo Jaya Abadi (AJA) telah
berdampak terhadap kerusakan lingkungan, sehingga dalam aksinya
masyarakat yang berkisaran ratusan orang itu menuntut penghentian
aktivitas pertambangan nikel oleh PT AJA.
Menurut Ichan, salah satu pendemo, penolakan warga beralasan sebab PT
AJA berpotensi menciptakan masalah besar bagi warga Desa Podi. Bahkan
mengancam stabilitas jalannya lalulintas di jalan trans Sulawesi yang
menghubungkan Kabupaten Banggai-Poso-Kota Palu-Makassar. "Warga
khawatir, jika operasi tambang PT AJA terus berlangsung justru memicu
banjir bandang lebih besar. Sebab daerah Podi ini merupakan wilayah yang
begitu terancam bencana Nasional," ujarnya kepada Radar Sulteng di
temui di gedung DPRD, kemarin.