awam green,
Dengan tangan kanan memegang mic, Ismiati meminta ribuan kawan sesama petani lahan pasir Kulonprogo untuk merapat ke lobi depan Gedung DPRD DIJ. Tujuannya, mempertahankan tanah mereka. Itu adalah kesekian kali ia mendatangi rumah rakyat untuk mempertegas penolakannya atas penambangan pasir besi di lahan pertanian para petani.
Dengan tangan kanan memegang mic, Ismiati meminta ribuan kawan sesama petani lahan pasir Kulonprogo untuk merapat ke lobi depan Gedung DPRD DIJ. Tujuannya, mempertahankan tanah mereka. Itu adalah kesekian kali ia mendatangi rumah rakyat untuk mempertegas penolakannya atas penambangan pasir besi di lahan pertanian para petani.
Di bawah matahari yang menyengat, Ismi dengan lantang meminta Gubernur DIJ Hamengku Buwono X untuk lebih memperhatikan masalah tersebut. ”Harusnya Sultan mendengar apa yang kami minta selama ini.
Bukan malah ditendang ke sana kemari,” tegas Ismi. Kemarin siang (9/7), gedung DPRD DIJ menjadi lautan manusia. Menggunakan 30 truk yang diparkir di Abubakar Ali, sekitar 2.000 petani dari Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) Kulonprogo kembali menolak penambangan lahan pasir oleh PT Jogja Magasa Iron (JMI).Menurut Koordinator Aksi Widodo, pihaknya jelas-jelas menolak proyek pasir besi. Sehingga akan terus berjuang untuk melawan proyek yang menggusur lahan pertanian dan perumahan yang dihuni lebih dari 5.000 KK atau kurang lebih 50.000 orang.Selama ini, sekitar 3.000 hektar yang masuk menjadi kontrak diklaim investor dan pemerintah sebagai tanah milik Pakualaman dengan status Pakualaman Ground (PAG).