Gempa 6,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Palu dan sekitarnya, Sabtu sore (18/08) menjelang takbiran lalu, telah merenggut 8 jiwa. Gempa menyebabkan longsor di sejumlah lokasi di Kabupaten Sigi dan Parigi Montong. Bahkan, 3 kecamatan di wilayah itu terisolir.
Gempa yang mengguncang saat warga tengah asyik berbuka puasa tersebut, membuat panik karena tanah bergetar keras. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, gempa dirasakan sangat keras oleh masyarakat di Palu dan sekitarnya, selama 15 detik.
Pakar gempa dari GREAT ITB, DR Irwan Meilano, menerangkan, gempa ini berasal dari sesar Palukoro. Ia menyebut, sebagian potensi gempa di sekitar patahan Palukoro telah diteliti oleh tim ahli gempa dan Staf Khusus Presiden Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Sesar ini bergerak rata-rata 3 cm per tahun dan sangat berbahaya.
Gempa yang mengguncang saat warga tengah asyik berbuka puasa tersebut, membuat panik karena tanah bergetar keras. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, gempa dirasakan sangat keras oleh masyarakat di Palu dan sekitarnya, selama 15 detik.
Pakar gempa dari GREAT ITB, DR Irwan Meilano, menerangkan, gempa ini berasal dari sesar Palukoro. Ia menyebut, sebagian potensi gempa di sekitar patahan Palukoro telah diteliti oleh tim ahli gempa dan Staf Khusus Presiden Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Sesar ini bergerak rata-rata 3 cm per tahun dan sangat berbahaya.