#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Rabu, 26 Desember 2012

4 SMA di Sulawesi Tengah Mengikuti Pelatihan " KIKIGAKI"

Siswa Siswi Peserta Pelatihan " KIKIGAKI "
Sabtu, 22 hingga 24 Desember 2012 dilakukan pelatihan Kikigaki bertempat di Winner Resto & Cafe Silae, Palu -Sulawesi Tengah. Secara harafiah Kikigaki diartikan “mendengar - mendokumentasikan”. Namun secara luas diterjemahkan sebagai metode menggali pemikiran, filosofi atau pengalaman hidup seorang meijin (pembicara/narasumber) melalui wawancara yang selanjutnya dituliskan kembali tanpa menambah, merubah makna atau arti dari kata-kata meijin. “ Seorang siswa yang melakukan Kikigaki diharapkan dapat berperan sebagai jembatan penghubung antara meijin dengan masyarakat luas “ tutur Motoko Shimagami, wakil direktur LSM i-i-network Jepang, sekaligus sebagai penanggungjawab kegiatan Kikigaki di Sulawesi Tengah.
Motoko Shimagami

Koleksi Museum Sulteng Capai 1.460 Buah

RADARSULTENG.co.id - Hingga saat ini, museum negeri Sulawesi Tengah sudah memiliki 1.760 koleksi, yang terdiri dari berbagai kelas. Koleksi terbanyak ada pada kelas etnografika yakni sebanyak 5.276 buah, dan yang paling minim jumlah koleksinya yakni teknografika hanya sekitar lima buah koleksi. 

Kepala Seksi Pelestarian, Drs Djabar Gani, sejauh ini koleksi yag terinventarisir di Museum Negeri Sulawesi Tengah terbagi dalam sepuluh kelas koleksi. “Yaitu geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, nomismatika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologi,”tandasnya.