#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Kamis, 03 Januari 2013

Pemuda Demo Desak Kapolda Sulteng Dicopot

KOMPAS.com - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Forum Umat Islam Peduli Sulteng, Kamis (3/01/2013) turun ke jalan. Mereka mendesak agar Kapolri Jenderal Timor Pradopo mencopot Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana dengan tidak hormat.

Desakan pencopotan ini menyusul kasus-kasus kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga sipil yang terjadi di wilayah Polda Sulteng. Para Pemuda ini melakukan long march menuju kantor DPRD Sulawesi Tengah di Jalan Samratulangi. Selain berorasi mendesak agar Kapolda Sulteng turun, mereka juga membagikan selebaran berisi kinerja Kapolda Sulteng Dewa Parsana yang dinilai buruk, terutama dalam penanganan sejumlah kasus kekerasan di wilayah Sulawesi Tengah.

Banjir Besar Ludeskan Harta Warga Kolaka Utara

KOMPAS.com - Banjir hebat yang melanda Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara beberapa hari yang lalu, masih menyisakan kesedihan para keluarga korban rumah rusak dan hanyut. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun bencana itu menyebabkan rumah dan harta benda mereka ludes.

Salah seoang warga korban banjir di Desa Woise, Kecamatan Lambai, Hasmawati menceritakan bahwa saat banjir, ketinggian air mencapai 4 meter dan naik secara bertahap. Sebab, banjir akibat luapan sungai yang berada di permukiman rumah warga dan berlangsung begitu cepat. Warga pun tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan harta benda mereka.